21 •

1.8K 117 22
                                    

yang ngevote gue doain difollback-spamlike-spamcomment akunnya sama Ari irham.






/lah gue apa kabar:"/

Sekarang jam 10 malam. Rintik hujan masih terdengar walaupun gak sederas tadi. Petir juga tidak menampakkan kilatannya lagi. Udara dingin menusuk kulit Ari padahal cowok itu sudah pakai hoodie tebal.

Namira tertidur pulas di sofa ruang tengah dengan selimut tebal yang diambil Ari di dekat sofa tadi. Iya, posisi mereka udah nggak dengan Namira yang tidur di pelukan Ari, tapi Ari udah nidurin Nami di sofa. Ambigu njyz ( ̄∀ ̄)

"Aduh gimana yak," gumam Ari.

Daritadi dia bergerak gusar. Bingung karena sekarang sudah malam dan gimana dia tidur.

Ya masa Namira dibiarin tidur di sini?

"Kalo gue bangunin kasian, kalo gak masa gue gendong?" Ari ngomong sendiri. Orang halu mah bebas.

Ari bergerak bolak-balik dari kanan ke kiri dengan jari telunjuk kanan nempel di pelipis. Bukan di pipi. Dikira mau selfie kali.

Sedetik kemudian Ari menjentikkan jari.

"Ah bodo amat." katanya.

Perlahan Ari menyibak selimut yang Namira pakai. Segera, ia menggendong tubuh mungil Namira ke kamar cewek itu dengan hati-hati.

"Anjis so heavy." yah, badan Namira emang mungil, tapi ternyata itu cuma covernya cuy. Pembohongan publik.

"Serasa bawa beban hidup idih."

"Kebanyakan dosa kali ya nih cewek."

"Gila gila gila, untung lo cantik, Nam."

Sekuat tenaga, Ari menahan badan Namira sambil sisi badannya mendorong pelan pintu kamar Namira. Sampai di dekat kasur, Ari segera menidurkan Namira lalu menyelimuti badan itu sampai ke muka. g. Sampai pinggang anjay.

Iseng, Ari jalan-jalan keliling kamar Namira sambil ngeliatin setiap sudut kamar itu.

Kamar Namira kalau dibilang rapi iya, dibilang enggak rapi juga iya. Pajangannya sih rapi, tapi bekas baju yang dipakai nggak rapi sama sekali karena mungkin cewek itu menaruh asal sebab terburu-buru.

Nih kamar Namira, cuma kasur sama backgroundnya doang sih.

Biarin aja, ntar kalau hujan es batu pecah dah tuh kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biarin aja, ntar kalau hujan es batu pecah dah tuh kaca.

G.




Ari lihat-lihat meja belajar Namira. Isinya cuma tumpukan buku pelajaran, novel, sama alat-alat tulis. Di dindingnya cuma ada tempelan jadwal pelajaran, jadwal ekstrakurikuler, sama jadwal kegiatan sekolah lainnya. Oh iya, dan satu foto polaroid.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dealing With The Disk Jockey • ariirham [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang