14 •

1.9K 106 24
                                    

Vote&Komen elah.



Kalo bosen skip aja, part ini panjang bgt.

•••••••••••••••••••••••••••••••••

03 Februari 2015

"Kantin yuk!" Ajeng dengan semangat 45 berdiri dari duduknya lalu merenggangkan pinggangnya yang pegel.

Dia pun berjalan bersama squadnya; Ocha, Risma, Sherena, Namira, Caylin, dan Aqilah.

"Wah gila aja kepala berasa meledak diajar sama Pak Kapsul!" Ajeng curhat.

Sebenernya guru yang baru aja ngajar itu namanya Pak Samsul, tapi lebih sering dinistain sama murid-murid jadi Pak Kapsul, karena kepalanya botak dan ngeselin. Ngeselin sama kapsul tuh hubungannya apa saya juga gatau, hehe.

"Ewh, sama! Mana mukanya ga santai, ngegas, monolog, hujan deras lagi!" Sherena menambahkan.

Semua ketawa.

"Anjrit! Seriusan hujan?" tanya Caylin yang masih ketawa. Receh plis.

"Menurut lo?! Gue yang di depannya pas! Tau kan tadi kenapa muka gue tutupin pake buku paket?" Sherena mencak-mencak, dan Ajeng menganggukkan kepalanya setuju.

Jadi, Ajeng sama Sherena itu sebangku, pas giliran mereka duduk di depan guru pas karena sistem duduknya rolling.

"Biar ga bocor, hahah." Aqilah nyahut.
Semua ketawa lagi.

"Sialan. Besok-besok ga lagi deh gue duduk di depan." kata Ajeng sambil berekspresi jijik, Sherena juga.

Hahah, jangan ditiru.

"Ajeng ga boleh begitu." Risma yang paling alim di antara mereka, menasehati.

"Tuh Bu Ustadzah ceramah," Namira nyeletuk.

Ajeng dan Sherena cemberut.

"Ih, ngga gitu, Risma. Abis gue kesel sama dia!" kata Ajeng. Risma ketawa.

"Udah-udah, pada mau apa nih?" Caylin menengahi.

Yak, saat ini mereka udah sampai kantin, dan langsung duduk di meja pojok. Biasa lah, squadnya kan toa banget, biar tidak terlalu menarik perhatian mereka duduk pojok walaupun ocehan mereka masih kedengaran jelas.

Ocha yang gak sengaja melirik TV kantin yang menayangkan berita itu melotot.

"Bentar! Nam, itu Papa lo kan?" kata Ocha pada Namira.

Namira bingung, "Hah mana?"

"Itu yang di TV!" tunjuk Ocha ke TV yang masih menayangkan breaking news itu.

Mereka semua kompak natap ke TV itu sambil dengerin jelas-jelas berita itu. Sebagian besar penghuni kantin pada gak terlalu tertarik sih ya, malahan kayaknya cuma squad mereka aja yang perhatian ke TV itu.

"Polisi masih menyelidiki kasus ini. Para saksi berinisial BA, PC, KS, dan MH. Dugaan polisi menguat dengan ditemukannya beberapa barang bukti."

Di sana, wajah para terduga dengan jelas terpampang. Pantes mereka ngerti, mereka kan sering main ke rumah Namira.

"Wow, Papa lo korupsi, Nam?" Ocha kaget.

Namira diam, masih shock.

Ocha menyayangkan, "Yahh ga jawab, deh. Berarti bener ya Papa lo korupsi." tambahnya.

Dealing With The Disk Jockey • ariirham [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang