+1

1.2K 47 41
                                    

marah aja sama aku gpp :(











[ pre-wedding ]


Namira menatap nanar bagasi mobil Ari dari kejauhan yang sudah terisi penuh dengan koper-koper berisi barang-barangnya. Cewek itu menghela napas, berusaha menerima kenyataan pahit bahwa secara tidak langsung, dia bisa menyimpulkan bahwa dia ini emang anak angkat. Ga deng.

"Niat banget sih ngusir guenya?" gumam Namira frustasi.

"Ini bukan ngusir, Namira. Kalian itu butuh pendekatan setelah ada peregangan di antara kalian berdua. Udah sana cepetan masuk mobil calon menantu Mama. Udah enak ya isi koper ditatain, dimasukin ke mobil sekalian, kamu juga tinggal duduk manis di mobil apa susahnya, sih. Cepetan!" Nedia mencak-mencak, bersiap akan menjewer telinga Namira tapi cewek itu keburu menghindar dengan muka ngeselinnya.

"Peregangan peregangan mau olahraga apa begimana, njir."

Ini Namira ngomongnya pelan, kok. Cuma kalau dilihat dari jauh kayak ngedumel gitu.

Nedia berkacak pinggang. "Cepetan atau Mama blokir kartu kredit kamu."

"MAAFIN NAMI YA, MA. INI NAMI LANGSUNG CAW, KOK. SELOW SOEMARDJAN. ASSALAMUALAIKUM!" Namira menyatukan telapak tangannya sambil menunduk ke ibunya, lalu segera ngacir ke mobil Ari, dimana di dalamnya sudah ada Ari yang menunggu dengan kacamata hitam sok kecakepannya.

"Waalaikumsalam.., dasar anak young."

••

Mobil yang dikemudikan Ari tiba di basement apartemen. Ari segera memarkirkan mobilnya lalu keluar dari mobil dan mengemasi barang-barang Namira di bagasi. Namira ikut membantu, eh bukan. Harusnya Ari yang membantu, tapi daritadi yang kelihatan ribet tuh Ari.

Namira yang bodo amat, cuma kebagian bawa backpack dan satu paper bag. Sedangkan barang-barang yang lain seperti koper dan tas besar lainnya dibawa Ari. Jadi yang sebenarnya pindahan tuh siapa?! Emang laknat Namira mah, sama tunangan sendiri.

Mereka berdua berjalan memasuki apartemen sampai akhirnya tiba di depan kamar Ari. Ari segera memasukkan digit password kamarnya dan kamarnya pun terbuka.

Ari dan Namira melepas sepatu mereka. Namira langsung menguap lebar.

"Eh, ini gue udah ngantuk, ya. Kalau mau briefing besok aja. Ini gue harus tidur di mana?" tanyanya polos.

Ari cengo sebentar, lalu menunjuk sebuah pintu di sudut ruangan. "Di situ, Nam."

"Oke, chingu."

Kasian, mau nikah tapi masih chinguzone.

(*chingu = teman)

Namira segera memasuki kamar tersebut tanpa merasa ada keanehan atau apa gitu. Karena dia capek dan badannya lengket semua, cewek itu langsung masuk ke kamar mandi dan tentunya mandi. Gerah bro.

Sekitar sepuluh menit, Namira akhirnya selesai mandi. Untung saja Namira bawa satu stel baju ganti di backpack yang tadi dibawanya, jadi dia nggak perlu ribet bongkar koper dini hari begini.

Selesai mandi, Namira pun keluar dari kamar mandi dan seketika terkejut mendapati Ari yang berbaring di kasur sambil bermain ponsel.

Dealing With The Disk Jockey • ariirham [✔]Where stories live. Discover now