11 •

2.2K 133 46
                                    

1 vote = 100000 pahala.

_____________

"Nami!"

Nami yang lagi dandan nengok sekilas ke pintu kamarnya. Ada Nedia.

"Apaan, Ma?" tanyanya lalu ngelanjutin nyisir rambut.

"Cepetan siap siap, bentar lagi Ari dateng. Kalian berangkat bareng mulai hari ini."

"What?!" refleks fix.

"Karena Ari sekarang satu sekolahan sama kamu."

"OH NO!" Namira banting sisirnya. Untung udah kelar nyisir.

Nedia geleng geleng kepala.

"Gaboleh gitu sama calon suami." kata wanita yang terlihat awet muda itu lalu ketawa canci.

Namira ga jawab. Dia lalu keluar dari kamar menuju ruang makan. Mukanya rada asem. Tau lah karna apa.

"Assalamualaikum, pagi, Mama."

Dan seonggok daging pun muncul setelah ketok pintu. Dengan santainya datang ke Nedia lalu salim. Dehh mulai pencitraan.

Nedia senyum sambil nyalimin Ari, "Waalaikumsalam. Udah sarapan?"

"Udah, Ma." jawab Ari.

Namira tiba tiba dateng setelah sarapan. Iya sarapannya cepet dia. Terlanjur ga mood gara gara kedatangan si kaca. Kenapa kaca? Karena bening anjas, aing pengin criyinggggggg😭 (author alay mode on)

"Ma, aku berangkat." katanya sambil gendong tas, lalu salim ke Mamanya.

"Rotinya udah dibawa?" tanya Nedia, iya Nedia bawain roti. Kali aja Ari sama Namira bakal makan bareng huehehe.

"Udah."

"Assalamualaikum," pamit Namira.

"Berangkat dulu, Ma." Ari juga.

"Iya waalaikumsalam." Nedia senyum.
Btw, Papa Namira gaada gaes. Berangkat kerja pagi karena kemarin ambil cuti buat tunangannya Namira sama Ari.

••

Di perjalanan, Namira dan Ari cuma diem dieman. Namira badmood, dan Ari males cari ribut. Padahal biasanya Ari yang paling getol godain Nami sampai tuh cewek ga terima.

Nami cuma buka handphone, cek instagram, bikin boomerang, upload, terus ngelirik Ari. Eh, bukan Ari sih, tapi ngelirik tangan Ari yang sibuk pegang kemudi.

"Cincin lo mana?"

Gatau kenapa Nami malah nanya kaya gitu.

Ari menoleh ke Nami sekilas lalu tertawa. Jenis ketawa yang bikin Nami pengin nampol Ari pakai buku paket IPS yang beratnya kaya beban hidup Nami. Eh

"Aduh, santai aja dong. Gue gabakal selingkuhin lo kok. Nih gue pake kalung." Ari memamerkan kalung yang ia pakai, di kalung itu gaada apa apa kecuali cincin tunangan mereka yang sengaja dijadiin liontin sama Ari.

"Kok ga dipake?" kok Nami malah kepo sih?

Ari memutar bola matanya, "Yakali cowok pake cincin. Mending gue pake buat liontin."

Ari pun merogoh saku seragamnya, lalu memberikan benda tersebut ke Namira. "Nih,"

"Apaan?"

"Kalau cincinnya mau lo pakai buat cincin gapapa, tapi kalau lo mau kita kaya pasangan hits ibu kota, jadiin liontin aja cincinnya ntar kita couplean deh, ahayyyde!"

Dealing With The Disk Jockey • ariirham [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang