13 •

1.9K 112 45
                                    

VOTE ANJAAAAYYYY 😌❤ KOMEN SEKALIAN. OKE GAK? OKE DONG!


______________

06.18

Rumah berdua lantai itu sepi saat Nedia dan Brillian masuk ke dalamnya dengan kunci cadangan. Mereka pikir, anak dan calon mantunya lagi siap-siap sekolah, tapi pas mereka sampai di ruang tengah...

Nedia melongo, sedang Brilian geleng-geleng kepala.

Nedia melirik jam tangannya, dan wanita setengah baya itu pun refleks menepuk jidatnya.

"Ari! Nami!" teriaknya berusaha membangunkan.

"Ngggh.."

Namira dengan muka belernya tapi masih keliatan cantik itu cuma menggeliat sebentar lalu menarik selimutnya lebih ke atas.

Sedangkan Ari tetap merem sambil bersindekap dada.

Nedia berdecak, Brilian mendengus.

"Ya Ampun, Pa.. Liat tuh, mereka inget ga sih kalau mereka hidup?" Nedia mengeluh.

"Hus Mama gaboleh ngomong gitu. Bangunin cepet." usai berucap seperti itu, Brilian bergegas menuju kamarnya di lantai dua.

Nedia menghela napas.

"Nami! Ari!" teriaknya lagi, kali ini sambil menepuk bahu mereka berdua.

Tokcer gaes, karena setelahnya, mereka berdua bangun.

Namira yang peka dengan keadaan segera mengucek mata dan melihat jam, "HAH JAM ENAM?!"

Dan,

"GOBLOK GUA SEKULAH!" teriak seperti itu.

Nedia melotot, "Nami, language."

Namira bangun dari tidurnya panik.

"Bodo, Ma. Nami udah telat bye!" katanya gak peduli lalu berlarian ke kamarnya di lantai dua.

Nedia menghela napas lagi, dia pun mendekati Ari yang tertidur pulas, lalu mengguncang tubuh Ari lumayan keras.

"Ariii! Sekolah!"

Ari membuka matanya, awalnya buram, lalu berkat bantuan kucekan matanya, dia melek sambil menyipit curiga ke jam dinding ruang keluarga.

"Ngh.. se.. ko--ANJIR!" refleks gaes.

Nedia terkekeh.

"Hm, ternyata kalau lagi panik begini mereka cocok ahaha." katanya, lalu melangkah menuju dapur.

••

06.32

Empat belas menit kemudian, dengan kecepatan secepat hotspot wifi di hape Papa, Ari dan Nami sudah masuk ke mobil Ari yang melaju menuju sekolah.

Tadi malam, Nedia meminta Ari untuk membawa seragam, buku, dan sepatu sekolahnya buat jaga-jaga kalau Ari beneran nginep, jadi sekarang dia sudah siap.

"Ini tuh gara-gara lo ya!" Nami mulai adu bacot.

Ari nggak terima, "Dih, apaan bawa bawa gue!" sambil tetep fokus nyetir.

"Heh gara gara lo ya! Gue kalau tidur gapake weker gabisa bangun kalo ga dibangunin Mama. Liat sendiri kan tadi? Lo sih!" Namira keukeuh gamau disalahin, sambil tangannya nunjuk Ari.

Ari mendengus, "Ya mana gua tau! Lo sih ngotot nonton film setan! Mana setannya jelek! Kalau lo ga ngotot nonton setan ancur itu, gue gabakal takut tidur sendirian, gue juga ga harus repot repot nyuruh lo nemenin gue tidur. Dan kita juga ga bakal kesiangan. Jadi, semuanya itu sumbernya lo!" sambil tangannya yang juga nunjuk Namira.

Dealing With The Disk Jockey • ariirham [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang