25 •

1.3K 97 35
                                    

Udah baca sejauh ini, masih lupa vote?
[Play mulmed]



Ari diikuti manager pribadi bersama supirnya bergerak menuju suatu club malam ternama yang kebetulan menjadi tempat dimana dia bekerja.

Ari nggak nyetir mobil sendiri, karena jadwal manggungnya sekarang di club, serta sebagai idolnya dia juga harus diawasi managernya. Apalagi usia Ari yang walaupun sudah 17 tahun, tetap harus bersama managernya.

Sebenernya Ari nggak rela ninggalin Namira di pesta ulangtahunnya itu, tapi karena tuntutan pekerjaan, dimana dapat duit juga yang itung-itung buat modal nikah besok, jadi ya Ari mau nggak mau harus kerja. Disk jockey kan juga cita-cita yang diinginkannya.

Ari masuk ke dalam club lewat pintu samping, menyusuri lorong remang-remang dan memasuki sebuah pintu yang menghubungkan lorong tadi dengan panggung DJnya.

"Dua lagu sekali take ya. Setelah itu bebas." kata manager Ari.

Ari mengangguk, mulai bersiap di balik pioneer DJnya. Menatap puluhan manusia di bawah sana yang sibuk dengan kegiatannya. Menghela napas, Ari memulai aksinya.

••


Aqilah memasuki ruangan itu dengan tenang. Seolah hal seperti ini memang sering dilakukannya. Memang kenyataannya begitu, sekalipun batasan umur masih berlaku di sini, kalau ada uang, semua bisa kan?

Sampai di dalam, bukannya ikut berjoget, Aqilah justru berjalan masuk ke ruangan mirip dapur tersebut. Elah gatau namanya fak.

Aqilah tersenyum mendapati seorang waiters yang dikenalnya tengah meracik minuman. Ia menghampiri wanita tersebut.

"Mbak, ini minuman buat guess star malam ini bukan?" tanya Aqilah.

Waiters tersebut menyahut ramah, "Iya."

"DJ Ari?" Aqilah memastikan.

"Iya." jawab waiters perempuan itu masih dengan senyumannya.

"Biar saya yang bawain, saya pacarnya."

"Baik,"

Aqilah bersorak dalam hati.

"Makasih, mbak."

Aqilah mengambil alih nampan tersebut. Mengawasi sekitar, dia bernapas lega karena ruangan tersebut sepi. Para pekerja sedang sibuk-sibuknya di luar sana.

Aqilah mengambil sesuatu dari dalam saku tasnya. Membuka kemasannya, lalu menaburkan bubuk tersebut ke minuman tersebut.

Gerakannya terlihat cepat, hingga situasi dirinya kembali normal saat seorang waiters kembali ke dapur dan menyapanya ramah.

"Sebelumnya sorry, Nam. Gue udah nggak sanggup."

















Aqilah meletakkan minuman tersebut di ruangan khusus guess star tersebut.

Jangan tanya kenapa mereka yang ada di sana tidak curiga, Aqilah memakai seragam pelayan di sini lengkap dengan topi hitam yang menutupi sebagian wajahnya.

Tersenyum, Aqilah menjauh dan memilih tempat untuk mengintai.

Aqilah tersenyum puas saat dilihatnya, Ari meminum minuman tersebut dengan hikmat.

"Bagus, minum sampai habis, Ri." :)

Bukan alkohol, gaes. Ari masih kecil. Cuma bubuknya itu loh.


Aqilah buru-buru melepas seragamnya dan berjalan memasuki ruangan tempat Ari istirahat.

Saar dilihatnya Ari mulai teler, Aqilah mendekati cowok tersebut.

Dealing With The Disk Jockey • ariirham [✔]Where stories live. Discover now