21. Putri Salju

640 93 73
                                    

Drrt..

Jira mencari - cari handphone-nya yang bergetar di dalam tas. Entah siapa yang mengiriminya pesan. Sedari tadi handphone-nya tidak pernah diam.

Ketika Jira membuka linenya. Seulas senyum menghiasi wajah Jira.

Hoonie
• Aku sudah dengar dari Dokyeom
• Kau bisa datang kapan saja
• Tinggal katakan kapan dan kami akan usahakan

Bagaimana kalau hari ini ? •

• Hmm..
• Bisa
• Kau datang saja
• Hari ini ada Hoshi, Dokyeom dan Jeonghan hyung

Kau ? •

• Aku dan yang lain sedang ada urusan di agensi
• Mungkin kami baru pulang malam

Raut kecewa tampak jelas di wajah Jira.

Baiklah •

• Aku akan usahakan pulang lebih cepat untuk membantu menyesuaikan suaramu

Gomawo Jihoon-ah

• Ngomong - ngomong, aku belum mendengar lagumu
• Kenapa kau tidak mengirimkannya ?

Kemarin aku ingin menawarkannya •
Tapi tidak jadi karena Dokyeom • yang menjawab

• Harusnya kau kirim saja
• Nanti juga Dokyeom akan membantumu dalam bernyanyi

Aku masih belum berani •

• Sekarang kirimkanlah
• Nanti akan ku share ke Dokyeom, Hoshi atau Jeonghan hyung

Apa harus di share ? •
Aku tidak percaya diri •

• Kalau tidak di share, mereka tidak bisa memberikan arahan padamu
• Tidak perlu malu, aku yakin lagumu sangat bagus

Seulas senyum tampak di wajah Jira saat mendapat kepercayaan dari Jihoon.

Ok •
Send a song •

• Ok
• Aku akan mendengarkannya lalu membagikannya
• Kau datanglah ke dorm untuk menemui mereka
• Tidak perlu sungkan dengan mereka, lagipula mereka tidak akan malu - malu denganmu
• Semangat !

Gomawo :) •
Selamat belajar dan kerja •

Walau tidak mendapat balasan lagi dari Jihoon, Jira juga cukup senang sudah dapat mengobrol sepanjang ini dengan Jihoon melalui chat. Bahkan mendapat semangat yang sangat berharga baginya.

Jira jadi ingin cepat pulang. Ini pertama kalinya Jira ingin segera mengakhiri sekolahnya. 13 namja itu sudah mengubah banyak hal dari Jira.

☆☆☆

Tukk.. Tukk..

Jira sudah menunggu 5 menit di depan dorm mereka. Tapi belum ada tanda - tanda keberadaan seseorang di sana. Padahal Jira tidak datang terlalu cepat seperti keinginannya. Apa mereka sedang ada urusan lain ?

Jira memutuskan untuk menunggu 5 menit lagi. Dia sudah datang jauh - jauh. Tidak mungkin pulang begitu saja tanpa membawakan hasil. Mungkin dia memang harus bersabar sesaat lagi. Daripada kecewa nantinya.

Drrt..

Handphone Jira bergetar.

Terdapat panggilan masuk dari nomor yang tidak dia ketahui. Dia pun menggesar tombol hijau itu.

PartitureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang