18. Rencana

636 103 34
                                    

Demm....

Suara berat piano memenuhi seluruh ruangan. Beberapa kali bunyi itu terdengar di telinga Jira karena dia sedang membuat nada untuk lagunya.

Setelah mendengar suara dan melihat wajah Jihoon entah keajaiban darimana dia langsung mendapatkan ide dan bisa menulis lirik dengan cepat. Hingga sekarang dia ada ditahap pembuatan nada.

Kali ini dia berusaha melakukannya sendiri. Namun ternyata lebih sulit dari perkiraannya. Dia belum pernah mempelajarinya dari Jihoon. Pengenalan tentang nadanya juga masih kurang. Lalu permainan pianinya juga belum terlalu baik.

Setiap nada yang dibuatnya seakan monoton dan membosankan. Sudah 1 jam dia berkutat di depan piano. Namun 1 nada pun belum dia temukan.

Jalan satu - satunya hanya 1. Jika tidak menggunakan cara ini. Maka dia tidak akan berjalan dan diam di situ saja.

Jira mengambil handphonenya dan mengirimkan pesan pada seseorang.

Line..

Line..

Line..

Mingyu mengambil handphonenya. Namun tidak ada pesan line yang masuk.

Line..

Kembali dia mengecek handphonenya. Namun masih tidak ada pesan.

Mingyu berusaha mencari keberadaan sumber suara itu. Dia hanya sendirian di kamar. Tapi ada suara handphone lain.

Dia pun menemukan sumber suara itu di dekat kasur Jihoon. Dia membuka handphone hyung-nya dan menemukan pesan dari seseorang bernama Yoonji. Mingyu tidak membukanya, tapi dia hanya menggeser ke kanan.

• Jihoon-ssi

• Aku kembali stuk dalam membuat nada, bisa kita bertemu dan membantuku ?

• Apakah kau lagi sibuk ?

• Jika sibuk, tidak perlu bertemu. Kau kirimkan saja cara - cara agar aku menemukan jalan. Gomawo

Klekk..

Seseorang masuk ke kamar itu dan membuat Mingyu sempat tersentak.

"Hyung.. Jira ingin bertemu dan meminta bantuan Woozi hyung. Bagaimana ini ?"

"Jinjja ?" Jeonghan ikut melihat ke handphone Jihoon.

"Sepertinya mereka tidak bisa dijauhkan jika kontrak Woozi masih berjalan." Pendapat Jeonghan.

"Apa kita mengirimkan penolakan saja ?" Usul Mingyu.

"Andwae. Biarkan mereka bertemu kali ini. Woozi pernah bilang jika Jira sudah bisa tampil di TV, kontraknya akan habis."

"Lalu kapan itu terjadi ?"

"Mungkin setelah Jira berhasil membuat lagu." Kata Jeonghan.

"Jadi ??" Jeonghan mengangguk.

Mingyu pun mengirimkan pesan balasan untuk Jira. Lalu menaruh handphone itu kembali ke tempat awal dan mereka bersua keluar kamar.

Di luar kamar, mereka bertemu langsung dengan pemilik handphone tersebut.

"Apa handphoneku ada di kamar ?" Tanya Jihoon.

Berbeda dengan Jeonghan yang tenang. Mingyu sedikit tegang dan tidak bisa menjawab pertanyaan Jihoon.

PartitureWhere stories live. Discover now