48. Jujur

716 91 63
                                    

Double update lagi 🎉🎉

Chukkahaeyo bagi reader yang sudah vote sampai 15 hari ini. Karena kalian, rencana double update ku berhasil 😄

Kamsahamnida 😃

Happy reading !! ^^

☆☆☆

Tak terasa sudah 3 hari Jira tinggal di rumah kediaman Lee. Ini hari ketiganya dan besok mereka akan langsung ke station untuk kembali ke Seoul. Rasanya sangat sulit untuk meninggalkan keluarga kecil ini. Tidak terbayang dengan Jihoon yang terpisah jauh selama ini.

3 hari bersenang - senang dan berbincang dengan orang tua Jihoon membuatnya tetap ingin tinggal beberapa hari lagi. Bagaimana dengan Jihoon ? Dari tidak mengerti apa - apa sampai bisa menghasilkan uang di umur yang masih muda ini, sudah tinggal berpisah dengan orang tuanya ? Jira tidak terbayang jika itu yang terjadi padanya.

Saat ini eomma Jihoon sedang keluar membeli beberapa keperluan rumah tangga. Appa Jihoon sendiri sedang keluar bersama beberapa rekan kerjanya hanya untuk sekedar berbincang. Jadilah Jihoon dan Jira berada di ruang tengah dengan ditemani suara TV.

2 jam sudah mereka diam dengan posisi memandangi TV. Duduk bersampingan tanpa tau apa yang harus dibicarakan. Sampai rasa bosan mulai menghampiri mereka berdua.

"Kenapa eomma lama sekali berbelanjanya ?" Gerutu Jihoon.

Sudah lebih dari sering Jira mendengar Jihoon bergerutu selama 3 hari. Mungkin karena bosan dan tidak ada pekerjaan yang bisa dia lakukan, jadi dia lebih cepat menggerutu. Menjadi kebiasaan bagi Jira juga mendengar Jihoon menggerutu seperti ini.

"Aku juga mulai bosan. Biasanya apa yang kau lakukan jika di rumah ?" Ucap Jira.

"Aku akan ke kamar dan bermain seharian di sana." Harusnya Jira tidak usah tanya. Dia juga sudah tau jawaban Jihoon akan seperti itu.

"Kau sendiri ?"

"Sama sepertimu. Karena appa tidak membolehkanku pergi tanpa pengawal, aku jadi tidak bisa pergi ke mana - mana. Aku juga malas pergi dengan pengawal." Jawab Jira.

"Kalau eomma masih ada, aku pasti minta ditemani jalan - jalan ke mana saja." Lanjut Jira. Itu memberikan ide untuk Jihoon.

"Kalau kau mau jalan, aku tau tempat yang bagus di Busan. Tapi aku tidak tau juga sih itu bagus di musim panas atau tidak." Kata Jihoon.

"Lalu eommamu ?"

"Aku akan bilang eomma jika kita pergi. Aku yakin eomma juga membawa kunci cadangan." Kata Jihoon lagi. Jira pun menyetujuinya. Lagipula dia sudah sangat bosan jika diam seharian bersama Jihoon tanpa melakukan kegiatan apapun. Badannya juga akan pegal sendiri jika hanya duduk diam.

Mereka pergi untuk berganti pakaian masing - masing. Jihoon menggunakan swaeter abu - abu dengan celana panjang hitam. Pakaian ternyaman yang sering dia gunakan. Dia menunggu Jira di depan pintu rumahnya. Beberapa menit kemudian, Jira keluar dengan sweater warna putih dan rok sepaha yang sedikit mengeskpos kakinya.

"Kenapa kau pakai rok ?!" Walau Jihoon tidak setuju jika Jira menggunakan rok, Jihoon mengakui Jira terlihat cantik dengan pakaian sederhana ini. Tapi tetap Jihoon tidak setuju jika roknya sependek itu.

"Aku hanya ada 1 celana panjang lagi. Dan itu akan ku pakai untuk naik kereta besok. Apa aku pakai rok saja di kereta ?!" Jira menggoda Jihoon. Jira yakin Jihoon tidak akan setuju antara 2 pilihan itu. Jadi Jira lebih memilih menggoda Jihoon. Lagipula dia memang membawa rok karena sisa celananya belum kering di dorm.

PartitureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang