4. Kaji Nggak Mahbrur

174 3 0
                                    

Dulu, sebelum gue terjebak dalam lab kimia. Dalam pandangan gue, seorang Putra cool, anak basket, anak paskib pokoknya yang keren-keren lah. Tapi, setelah gue hidup sama dia beberapa hari yang ada dia hanyalah seorang kaji yang nggak mahbrur.

Masih lebih baik kelakukannya spongebob daripada dia.

Hobbynya kalau nggak jadiin sapu sebagai gitar ya nggosip. Akun gosip di instagram saja kalah sama mulutnya.

Meskipun kelakukaannya minus, cewek sekolah sebelah doyan sama dia! Luar biasa pesona seorang Kaji. Apakah cewek itu diguna-guna? Tidak! Kirimin Al-Fatihah 7x aja pasti suka kita. Gitu doang resep dari Kaji. Coba aja di rumah.

Kelas XII IPA 1 nggak semuanya anak berprestasi. Kebanyakan anak yang ikut ekskul olahraga nggak peduli sama nilai. Bagi mereka yang penting menang di lapangan. Mereka punya cara sendiri bikin harum nama sekolah. Termasuk Kaji.

Kaji ikut ekskul basket yang meskipun sekarang setengah-setengah ikutnya. Kalau moodnya bagus ya ikut. Kalau waktunya kencan ya boro-boro ingat basket. Grup chating kelas saja nggak diread.

Dan, untuk bertahan hidup di kelas yang masuk jajaran teratas rangking paralel. Kaji rela menghalalkan segala cara.

Rabu, 25 September.

Dua orang pegawai dari lembaga bimbel Yogyakarta memasuki kelas lab gue. Kenapa gue bilang kelas lab? Gue sampai saat ini masih di lab kimia belum pindah ke kelas sesungguhnya. Pihak sekolah belum menepati janjinya kepada XII IPA1.

Kedatangan dua orang pegawai tersebut berhasil mencuri perhatian kelas gue. Bukan karena wajah mereka. Tapi, tandanya Try Out Bimbel dimulai. Gue malas mengerjakan TO tersebut. Kalaupun nilainya diumumin di mading, nggak bakal ngaruh juga di UN. Trik marketing bimbel ini mah.

"Wah bangkunya kok semrawut gini dek?" tanya seorang pegawai perempuan yang tangannya masih memegang amplop soal.

Kami mengabaikan pertanyaan pegawai perempuan itu.

"Ayo ditata bangkunya!" Kali ini pegawai pria yang memerintah.

Irham yang duduk di kursinya Derry segera bangkit, "Ayo coy pindah ke kursi masing-masing."

Gue tahu, semua mata cowok di kelas melihat Irham. Belum juga firasat gue membenarkan, Kaji udah bersuara. "Lha emang begini bangkunya dari awal. Kan ini lab bukan kelas Mbak Mas."

"Lagian cuma try out nggak penting aja ngapain harus ditata segala," Kata Jan dengan diikuti anggukkan dari semua kepala cowok.

Pegawai perempuan membuka amplop soalnya, "Yasudah kalau gitu, duduknya di pinggir-pinggir biar nggak contekan." Kemudian dia membagi soalnya kepada kami yang mulai menuruti perkataannya.

Tiba-tiba, saat sudah dimulai waktu pengerjaannya. Kaji memindahkan kursi dari mejanya ke meja didepannya, meja Imas dan Mellen. Teguran pertama dari kedua pegawai bimbel untuk Kaji diabaikan. Kaji sedang asyik mengerjakan soal disamping Mellen.

"Woy, ngapain serius sih. Sini nyontek."

Anjir, Kaji ngajak ribut nih.

Omongan Kaji bagai peluit tanda perintah yang harus segera dijalankan oleh seluruh anak buahnya. Nggak peduli cewek ataupun cowok. Dalam hitungan beberapa detik, posisi kami sudah bergerombol menjadi beberapa kelompok. Seakan try out dari bimbel hanyalah tugas diskusi.

Dua pegawai nggak mampu mengatasi kami. Kami sudah asyik membagi tugas. Jumlah soal tidak sebanding jumlah siswa XII IPA 1. Jadi, ada yang mengerjakan 1 orang 1 soal untuk yang otaknya nggak mampu banget. Tapi kalau otaknya mampu yang dapat dua nomer.

Diluar dugaan, Bu Masriah lewat depan kelas lab kami dan berdiri bersandar di pintu.

"Hee kerjakan sendiri malah diskusi."

"Soalnya diluar kisi-kisi UN bu." Seru Derry tanpa menatap Bu Masriah. Matanya terpaku kepada soal bagiannya. Sepertinya dia kebagian soal Fisika.

"Ya kalau gitu pasti kalianlah yang rangking teratas nanti."

"Nggaklah Bu. Kita aja ngawur ini." Sahut Noto sambil menggaruk kepalanya. Dia juga puyeng sama halnya dengan gue.

Bu Masriah pun menyerah dengan kami. Cerdas otak itu penting, tapi cerdas mulut jauh lebih penting. Begitulah XII IPA 1.

Waktu pengerjaan sudah habis. Setelah mengumpulkan ke pegawai bimbel, sepilah kelas lab tercinta gue.

Senin, 30 September.

Senin, 30 September

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ini aku kasih visualisasi ketua kelas XII IPA 1
Ji Chang Putra
Anak basket yang sudah naik haji

Ini aku kasih visualisasi ketua kelas XII IPA 1 Ji Chang PutraAnak basket yang sudah naik haji

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CLAXXONEWhere stories live. Discover now