26. Akhir Bulan

55 2 0
                                    

Ini fenomena manusia di akhir bulan. Para kaum mizquin a.k.a miskin a.k.a pokoknya mlaratlah berbondong-bondong mencari sumbangan kehidupan.

Tak terkecuali XII IPA 1.

"Aduh sedih nih gue ga punya duit," keluh Mellen.
"Lha menurut lo gue ga kere?" Timpal Imas.
"Gimana ya caranya biar dapet duit tapi gausah kerja keras?" Tanya Tamara.
"Rasanya pengen gue jual ginjal deh," sahut Cita.
"Apa perlu ya gue cari om om gitu,"
"Geblek lo, Mell."
"Lah gue kan bosen kere mulu."
"Eh gimana kalo malakin anak-anak?" Ide Imas.
"Yang lewat depan kelas aja gimana?" Lanjut Cita.
"Duh, gue ga ikutan deh ya. Takut kena karma," kata Tamara.
"Gue setuju," kata Mellen.
Akhirnya, Mellen-Imas-Cita mangkal di depan kelas menunggu mangsa.
Setiap adik kelas yang lewat depan mereka, langsung dipalakin "eh bayar pajak lewat sini dong."
Kalau adik kelas yang pelit, mereka akan bilang, "gapunya duit kak sumpah."
Tapi kalau yang baik hati suka menolong dijamin surga, mereka dengam ikhlas memberikan selembaran uang ribuan atau hanya koin lima ratusan kepada kami.
Total palak hari itu, dua puluh ribu rupiah gaesss..
Uangnya buat apa?
Coba tebak!!!
Buat makan mie ayam dong!!!!!!



























Paginya,











"Anjir... perut gue mules."
"Gue mencret fak semalam."
"Pantat gue alamak panas banget mau gue siram air es rasanya."











Akibat uang haram.

Sekian.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 14, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CLAXXONEWhere stories live. Discover now