24. Semua gara-gara degem

94 3 0
                                    

KanginJoy like

KanginJoy like

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Noto lo galau ya? Ciee," ledek Norma yang baru saja memasuki kelas dari musholla, sholat dhuhur.

Noto tidak merespon ledekan Norma. Cowok itu semenjak insiden Ella menangis tadi pagi mendadak menjadi pendiam.

"Whatsap bro," sapa Robytho teman sebangkunya dengan membawa batagor ditangan.

Noto hanya melirik batagor ditangan Robytho tanpa menjawab sapaannya.

Robytho mengangkat plastik batagor ke muka Noto, "Lo mau?"

Tangan Noto menepis batagor itu. Dia merebahkan kepalanya diatas meja.

"NOTO!" Teriak Jan dari balik jendela. "LO GALAUIN SYIFA?"

Sekali lagi tidak ada sahutan dari Noto. Dia masih betah rebahan diatas meja.

"YAELAH TONG NGAPAIN SIH GALAUIN SYIFA," teriak Jan masih dari balik jendela.

"NOTO GUE MAU NGELABRAK SYIFA KE KELASNYA," ancam Imas dari balik jendela disampingnya Jan.

Teriakan Imas berhasil membuat Noto menegakkan kepalanya. "Jangan bangkeh," umpat Noto.

"Sini lo gue mau ngomong sama lo," perintah Mellen dari balik jendela juga.

Iya, beberapa anak XII IPA 1 duduk-duduk diluar kelas.

Dengan malas Noto bangun dan meninggalkan Robytho disebelahnya yang asik amkan batagor. Robytho hanya menatap punggung Noto membiarkan dia pergi.

Tamara menggandeng tangan Noto saat cowok itu baru saja memunculkan batang hidungnya keluar kelas. "Lelet amat sih lo," katanya

"Ciee Tamara Noto. CLBK nih," ejek Athik. "Bentar lagi ada yang makan mie ayam nih."

Tamara melepaskan tangan Noto kasar, "Ngawur lo."

"Sebenernya ada apa sih sama lo dan Syifa? Lo dicuekin?" tanya Jan bertubi-tubi.

"Mendingan diread tapi nggak dibales daripada D berhari-hari," ujar Noto.

Gue menyenggol Tamar yang berada disisi kanan gue, "Ini Syifa yang mana sih?"

Cewek itu mengangkat bahu.

Anjir gue kira dia tahu.

"Itulo Cit anak aksel," sahut Jan. "Temennya Nabila."

"Nabila siapa lagi sih?" Mellen mengkerutkan keningnya. "Banyak amat degem lo."

"Yang mana sih anaknya?" tanya Athik yang smaa penasarannya sama gue.

Imas dan Mellen serempak mengangkat bahunya.

Anjir, ini ngomongin cemcemannya Noto dan Jan nggak ada yang tahu.

Robytho membuang plastik batagor ke tempat sampah yang berada diluar kelas, "Hayoo mau ngelabrak orang ya," katanya.

CLAXXONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang