Be Mine (again)

3.1K 323 35
                                    

Yan POV

Jalanan sangat sepi, jadi pulang ke rumah sangat mudah. Aku benar-benar hanya ingin tidur. Hari ini adalah hari yang panjang dan melelahkan, rasanya aku benar-benar mengantuk dan ingin tidur saat ini juga. Aku mencari-cari kunci rumah ditasku dan aku berhasil menemukannya. Aku membuka pintu dan aku melihat lampu dapur menyala.

Hah?

Seingatku aku tidak pergi ke dapur pagi ini dan aku yakin lampu dimatikan.

Seseorang ada di rumahku!

Bagaimana ini?!

Apakah tinggal dirumah seperti ini tidak aman ? Banyak yang mengatakan kalau tinggal di apartemen jauh lebih aman dari pada tinggal di rumah seperti ini. Tapi ini bukan waktu yang tepat untuk menyesali semuanya.

Bagaimana jika dia atau mereka memiliki senjata? Aish! Aku akan bertindak normal. Aku menarik napas panjang dan masuk kedalam. Gelap gulita, hanya lampu dapur yang menyala.

Aku ingin menyalakan lampu. Tapi belum sempat aku menekan tombol switch, seseorang menutup mulutku dan menarikku mundur.

Aku menggigit tangannya, dia berteriak, ternyata itu adalah suara seorang pria. Aku mencengkeram lengannya dan mengayunkan tubuhnya membantingnya kedepan.

"Yan. Tenanglah ini kami!"  Lampu menyala.

Aku terbelalak. Ya ampun. Aku menutup mulutku dengan telapak tanganku, saat melihat Jimin tergeletak di lantai.

Taehyung: Apakah dia mati? *colek Jimin*

Jungkook: Wow Noona, ternyata noona jago bela diri.

Jin: Yan. Apa biasanya kau melakukan itu ? Itu benar-benar sesuatu.

Rapmon: That's cool man.. 👏

J-Hope: Yan. Aku tidak percaya ternyata kau bisa melakukan ini.

Aku menatap Jimin, dia berbaring di lantai. Tidak bergerak sama sekali.

Dasar bodoh! Kenapa dia melakukan itu?! Astaga.... Aku segera memeriksa denyut nadinya.

"Ya tuhan. Tae, tolong ambilkan aku kain basah. Di dapur ada kain putih, basahi dengan air dingin dan bawa kemari." Ucapku saat aku berlutut di samping bahu Jimin.

"Baiklah, aku akan melakukan CPR." Ucapku.

Rapmon: Ohh, Kau bisa melakukannya juga.

Aku meletakkan telapak tangan kananku di atas dada Jimin di bagian tengahnya dan meletakkan telapak tangan kiriku di atasnya. Aku mulai dengan memompanya.
Aku menempelkan telingaku ke dadanya. "Ugh! Jimin! Bernapaslah...." Aku mulai memompa dadanya lagi.

Lalu memberinya napas buatan.

Tch tentu saja tidak 😛

Aku merasakan tangannya menyentuh wajahku. Aku menjauh darinya.

"Pabo! Aku sangat mencemaskanmu. Ugh kenapa kau melakukan ini? !!" Aku menatapnya dengan raut wajah kesal.

Jungkook: Hahaha noona terlalu mengkhawatirkannya. 😅

Jimin: 😑 Yan. Ini benar-benar sakit sekali....

Aku memegangi tengkukku. "Lagian kukira kau itu penjahat." Ucapku.

"Apa kau seorang wanita? Ini sakit sekali?" Dia memegangi pinggangnya yang sakit.

"Haishh jinjja, kalau aku bukan wanita tidak mungkin kau bi-"

Haishhh apa yang barusan ingin ku katakan.

"Bi apa?"

"Lupakanlah." Ucapku.

Lucky Fan GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang