✿ Why We Fight? ✿

5.7K 275 34
                                    

Wajib baca Author's note habis baca chapter ini, ok? 👌

_________________________________

Kita saling benci.
Kau tau, aku tau, dia tau,
bahkan semua orang tahu!
That's the thing.
Bertengkar udah menjadi
kebiasaan di antara kita,
Berteman udah jelas tidak
akan pernah terjadi,
Apalagi mencintai?

Only You : 27

Sara tidak melepaskan gandengan tangannya dari Mika. Gadis itu melingkarkan kedua tangannya pada lengan kiri Mika, dan berjalan memasuki restoran.

Mika menarikkan bangku untuknya, menunggu sampai gadis itu duduk terlebih dahulu, barulah dia duduk di hadapannya. Ia dilakukan layaknya seorang putri oleh Mika, dan tidakkah itu merupakan seluruh impian gadis yang punya pacar?

"Mika?" panggil gadis itu dari balik buku menu. Mika menurunkan buku menu yang digenggamnya, agar dia dapat menatap gadis yang ada di hadapannya.

"Kamu bilang kamu suka kalo aku make dress ini. Ya kan?" Sara memastikan. Mika langsung tersenyum.

"Iya, Lee. Aku suka ngeliat kamu pake dress itu. You look cute in it." Mika menambahkan. Sara kemudian membelakangi beberapa helai rambutnya ke balik telinga.

"Did I mention, kalo Alex yang ngebantu aku milih dress?"

Pertanyaan Sara membuat Mika tertegun. Ia terlihat memerhatikan penampilan Sara sekali lagi, dan keningnya mengernyit.

Way to go, Sara. Dress ini bukan pilihan Alex, at least dia yang ngebantu gue belanja buat persiapan kencan ini, kan? batin gadis itu, yang tanpa disadari ujung bibirnya sebelah menaik.

Mika berdehem. "Really? Selera dia bagus." komentar cowok itu akhirnya, setelah diam sejenak.

Barulah Sara membaca menu dan mulai memesan banana split. Ia tidak tau kenapa dia harus mengatakan bahwa dress yang ia kenakan merupakan pilihan yang dibantu oleh Alex. Ia hanya berusaha menegaskan bahwa ide dress is credit to Alex. Dia merasa cowok itu lumayan berjasa dalam mempersiapkan kencan dan mempertemukan Sara dengan Mika.

Speaking about Alex, where is he? Sara seakan bertanya pada diri sendiri melalui batin. Gadis itu langsung beranjak dan izin untuk pergi ke toilet. Sungguh, bukan itu tujuannya.

Gadis itu berjalan menuju ke toilet, menoleh ke kanan dan ke kiri, dan menemukan suatu pemandangan yang menurutnya amat merusak mata.

Alex? dengan Irene? batin gadis itu yang kemudian berjalan menghampiri meja pasangan kencan itu.

Dia tidak tau mengapa dia melakukan itu, dan ia dapat merasakan sesuatu yang mendesak dirinya untuk menghampiri kedua remaja yang sibuk berkencan.

"Alex!" gadis itu menyebut nama itu dengan tatapan tajam. Cowok itu menoleh dan sempat tersentak, tapi kemudian wajahnya kembali terlihat tenang.

"Oh hai, Lee. Ahh, nice dress!" sapa cowok itu dengan senyuman, sambil memerhatikan dress yang dipakai Sara.

"What the hell is this? Lo bilang lo ga enak badan!" ketus Sara dengan nada suara yang lebih keras.

"Itu kan tadi pagi, sekarang engga." cowok itu mengangkat dagu dan memamerkan senyum.

Only You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang