✿ Are We Good? ✿

5.8K 305 52
                                    

Untuk kamu, sosok
yang akan slalu ada
dan siap menopangku,
siap menghapus air
mataku, dan bahagia
ketika melihat senyumku.
Pilihan ada di tanganmu,
dan aku tidak berhak
melarangmu. Sesudah
segala pengalaman yang
kita lalui, kini kau lah
yang berhak menerima
berkahnya. Membiarkan
aku berada di hidupmu,
atau malah melangkah
jauh dari hadapanku.

Only You : 39

Reyhan memerhatikan gerak-gerik Alex. Yang berjalan dari ujung ruangan ke ujung ruangan, dan jika dihitung itu sudah terjadi lima kali.

"Jadi dia ga sayang sama lo?" Derek berbicara duluan.

"Dan ga bakal pernah." Alex membenarkan, sambil terus melakukan hal yang sama slama beberapa menit terakhir.

"WHY CAN'T YOU JUST SIT?! Gue frustasi ngeliat lo mondar-mandir kaya ingus yang keluar masuk dari idung!" bentak Reyhan. Alex mendengus, dan akhirnya duduk sebelah Kendall.

"Thank you." ucap Reyhan lagi sebelum akhirnya kembali duduk dengan tenang.

"Kenapa lo ga ngomong dulu aja ama dia?" saran Kendall.

"Trus memohon biar dia sayang sama gue, gitu?" Alex menggeleng mantap. "Never."

"Ya kalo ga ada komunikasi, gimana kalian nyelesai-in masalah? Emang dasar sempak superman lo berdua!" ejek Derek. Alex memutar bola matanya.

"Kalian ngomongin soal hubungan kalian," Aiden mulai menjelaskan. "Ya, tanya kepastian dari dia, dan lo tinggal bilang kalo lo ga punya perasaan lagi sama dia. Easy?"

"Lo kira segampang itu ngebikin Sara percaya?" celetuk Kendall.

"Lah? Emang kenapa?" Aiden bertanya polos.

"Ya, kita liat sendiri kalo slama ini Alex perhatian ama Sara. Masa iya, tiba-tiba Alex bilang kalo dia ga suka ama Sara? Weird, man!" Rafki mengacungkan jempolnya kebawah.

"Girls are complicated. Untung gue single." Aiden seakan memuji diri sendiri.

"Ampe kapan lo mau jadi keripik single?" sindir Rafki.

"Itu pringle geblek!" ujar Derek.

Aiden melirik sinis. "Ampe gue puas, lah. Biarkan gue mrasakan freedom."

"Asal jangan sampe lo mast--"

"Astagfirullah, Reyhan. Gue ga segila itu. Anjir, gue masi sholat 5 waktu ye!" Aiden melempar Reyhan dengan bantal kepala milik Kendall. Reyhan dan Rafki terbahak-bahak.

"Sapa tau, Den." cibir Rafki.

"Ngaca lo, nyet!" seru Aiden.

"Gue kan otw. Kalo lo, ngode ae kagak, apalagi otw." ejek Rafki.

"Udah ah, sesama perjaka ga usah bacot." Reyhan melerai.

Only You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang