✿ Only You ✿

7.2K 376 73
                                    

Author's note mohon dibaca sehabis baca chap ini ⚠
Selamat baper berjamaah para readersku 😙
_________________________________

"Untuk kamu, sosok
yang slalu membuatku
gelisah dan kepikiran, kini
kamu sendiri yang akan
mewarnai hidupku."

"Untuk kamu, sosok
yang berhasil mengubah
kembali pikiranku, kini
kita berada di jalan yang
salah, and it's time to
come home"

Only You : Final Chapter

"Lo bilang dibelakang rumah, lo!. Minta di gorok lo, Rek!"

Cibir Rafki membuat sang pengemudi terkekeh. Dan ia langsung menatap sahabatnya itu melalui kaca spion.

"More adventure, more fun." Derek mengedipkan sebelah matanya.

"Kalo lo bakal ngajak gue ke bangunan tua yang bermisteri atau serem atau tempat paranormal, pokoknya hal-hal spiritual kaya gitu-- gue ga bakal ngomong ama lo selama 3 hari!" ancam Rena, dengan manjanya mengguncang lengan kiri Derek yang sibuk mengemudi.

"Waduh, yang. Kamu kira aku mau ngapain sampe ngajak kalian ke tempat kaya gitu? Ini kan bukan acara paranormal activity. Paling aku ngajak kalian ke hutan tempat biasa anak-anak pramuka berkemah. Ga ada serem-seremnya." Derek menjelaskan. "Tapi kalo kamu mau yang serem, kamu tinggal liat ke Rafki aja. Dijamin serem."

"Yeh, sialan lo nyet!" Rafki menepuk kepala Derek dengan bantal mini milik Rena dari bangku belakang. Lagi-lagi Derek terkekeh.

"Kita sampaii!!" seru Derek dengan senyuman lebar. Kini waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore dan kedua belas remaja itu belum menyentuh makanan sejak siang.

Ketika mereka mulai turun dari masing-masing mobil, wajah para cewek mulai memelas dan mereka mulai mengeluh. Terutama Ulan.

"Ah, sialan lo Rek. Nyari tempat jauh-jauh amat!. Dari mana kita dapet makanan, hah?!" keluh Ulan.

"Santai, Lan. Deket sini ada warteg. Tapi kita harus jalan dulu." Derek menunjuk ke arah berlawanan.

"Tolol!, kenapa ga sekalian aja tadi pas di mobil?!" umpat Reyhan sambil menoyor jidat Derek.

"Eh, iya juga ya?"

"DEREK!!!!!!"

💀💀💀

Sekembalinya mereka kehutan ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Tak terasa, karena slama di warteg mereka tidak henti merumpi, ngemil, dan merumpi. Hal yang sama dilakukan berulang-ulang bukan berarti mengundang kejenuhan.

"Cari kayu bakar, yok!. Udah malem banget. Kita bakal ngadain pesta nya." Derek mengedipkan sebelah matanya.

Yang lain mengangguk setuju dan mulai berpencar untuk mencari kayu bakar. Sara berjalan ke arah Barat Daya, sambil sesekali melihat sekeliling karena dia takut ada hiu. Eh, salah, maksudnya beruang.

Gadis itu sibuk mencari kayu, dan jantungnya hampir copot saat dia mrasa ada yang menggenggam lengannya dari belakang. Gadis itu langsung mengarahkan cahaya senternya yang super-duper terang ke sosok yang menyentuhnya.

Only You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang