✿ Promise? ✿

5.4K 284 31
                                    

Hidup adalah pilihan.
Semuanya tau itu.
Bagiku pilihan itu mudah.
Aku sudah menemukan
jawabannya sejak lama.
Sekarang giliranmu.
Apakah pilihan bagimu
itu mudah?

Only You : 41

Alex baru saja menghidupkan mode data selulernya. Sesudah seharian tidak memegang benda tipis canggih itu, kini ia memiliki kesempatan untuk membuka dan membaca setiap pesan.

Kedua alisnya terangkat ketika melihat pesan LINE yang menerapkan 999+ pesan, padahal sepeninggalnya aplikasi itu hanya menerapkan 50-an. Karena penasaran, cowok itu membukanya. Dan mendapati 250 pesan dari group tsb. Sudah biasa. Banyak dari beberapa OA, itu juga sudah biasa.

275 pesan dari Irene.

Eh...?

Alex mengangkat bahu dan sudah menduga bahwa gadis itu akan kuatir. Belum lagi ketika dia membuka missed call yang menerapkan lebih dari 10 kali. Gadis itu memang berlebihan.

Alex menghela nafas dan melirik jam yang masih menunjukkan pukul 10. Dia yakin Irene belum tidur karena pacarnya itu sering melakukan girls out, atau sleepover bersama teman-temannya di malam hari.

"Halo? Irene?"

Panggil cowok itu dengan lembut seketika nada sambung terhubung dengan pihak lain.

"Alex?! Omg, babyboy, Where were you? Aku kuatir! Aku takut! Kamu pergi ga bilang-bilang!"

Seruan yang menyerupai rengekan terdengar. Dan Alex memutar bola matanya. Untung saja pacar-nya itu tidak sedang  berhadap-hadapan dengannya. Hingga dia bebas menerapkan berbagai ekspresi di wajahnya.

"Maaf, maaf. Boy's hang out, biasa--"

"Kamu boong!, aku tadi ke rumah Derek!! Teman-teman kamu lagi ngumpul disana, dan kamu ga ada!. Aku tanya mereka, mereka juga ga tau kamu dimana!"

Buset...

"Ya, emang teman aku cuman mereka, Ren? Aku kan termasuk gang motor, temen-temen aku juga bukan tsb doang. Santai aja.. Kamu udah makan?"

"Jangan ngalihin pembicaraan, Al!"

"Eh?"

"Kamu jalan kemana sebenarnya? Biar aku nyusul deh.."

"Irene, ini kumpulan para cowok. Gamungkin kamu ikutan. Lagian kamu ga percaya ama aku, hm? Kamu kira aku selingkuh?"

"Engga, yang. Aku kan cuman pengen tau---"

"And I'm all fine, Irene. Kalo kamu emang ga percaya, mending ga usah pacaran sama aku."

Alex mematikan panggilan dan langsung melemparkan handphone nya ke sebelahnya. Alex memejamkan matanya. Menghiraukan hp-nya yang kembali bergetar.

💀💀💀

Bug!

"ADUH!"

Cowok itu terbangun dan menggelengkan kepalanya. Pandangannya masih sayup-sayup, hingga tidak dapat melihat jelas sosok semacam apa yang ada di hadapannya.

"Sarapan! Breakfast time! Gue laper!"

Suara lengking itu berteriak, dan Alex langsung tau siapa sosok itu.

Only You [COMPLETED]Where stories live. Discover now