✿ School ✿

5K 237 16
                                    

Kini aku tak perlu lelah
untuk berlari dan brusaha
menggapai, dan kau tak
perlu pusing untuk memilih.
Jika 'dia' memang jawaban
dari segalanya, dengan
tulus aku menerima keadaan.

Only You : 34

Dan dua hari itu pun akhirnya berlalu. Sesudah puas melihat penyu, foto bersama, melakukan honeymoon kecil ala remaja SMA (bagi yang berpacaran), pertengkaran dahsyat, pertemanan yang terjadi sebentar, percintaan di masing-masing pihak-- ah, akhirnya semuanya berakhir.

Liburan yang berlangsung hampir lebih dari dua minggu itu akhirnya selesai, dan sepertinya masing-masing pihak sudah merasakan pengalaman masing-masing.

Ada yang berat, ringan, rumit, bahkan ada yang penuh dengan cinta. Macam-macam. Sepeninggalnya keenam remaja itu, rasanya hotel tidak seheboh saat mereka disana. Kembali lagi dengan para tourist, kesunyian, dan ketentraman.

Bagi para remaja itu sendiri, rata-rata masih tidak dapat menerimanya. Siapa diantara mereka yang menyukai untuk lanjut ke kelas XII? Untuk saat ini, no one.

Pagi ini, merupakan hari pertama untuk memulai lembaran baru. Akan sangat berat. Slain 'semester' baru, kini the six chicks dan the sky boys sudah menjadi senior. Meskipun diantara mereka sudah ada yang berlagak sbagai senior semenjak kelas X, kini mereka sudah menjadi senior sungguhan.

Alarm berbentuk kepala kucing itu kembali berdering, dan membuat sang pemilik mengambil, mematikan, dan melemparkannya ke antara tumpukan bantal yang ada di sebelahnya.

Matanya belum siap dan sama skali tidak mau terbuka, namun teriakan sang bunda yang menjadi suara pertama yang dapat ia dengar sesudah sang alarm sudah menyambut lagi.

"Sarapan mu udah ada, lho. Turun, sebelum ayah yang menghabiskan." ancaman halus sang bunda diakhiri dengan tertutupnya kembali pintu yang digantungi berbagai pakaian dan tas itu.

Gadis itu kembali mengambil alarm-nya dan menyipitkan kedua matanya. Pukul setengah enam tertera disana, dan dengan langkah berat disertai penampilan acak-acakan ia menuruni anak-anak tangga di rumahnya.

Benar saja. Keluarga nya memanglah orang-orang pagi. Slalu saja semangat dalam menjalani, dan mengawali aktivitas di pagi hari. Sepertinya hanya anak pertama dari Bunda Anna yang merupakan anak yang sering kesiangan, dan cenderung malas beraktivitas pagi.

"Jangan gitu dong, senior kepunyaaan ayah. Pagi-pagi kok cemberut..." Sang ayah mengusap rambut buah hatinya yang masih kusut karena bangun tidur. Gadis yang masih mengenakan piama itu memaksakan senyum dengan bola mata yang masih setengah terbuka.

"Hari pertama kelas XII, Semangat!" ucap Anna dari dapur sambil terus beraktivitas dengan bi Sumi.

Berbeda dari kakaknya, Sera sudah mengenakan seragam, dan rambutnya yang pendek itu sudah tertata rapi. Senyuman tampak terlihat di wajahnya. Gadis itu berseri-seri.

"Sara! Jelek ah!" Sera melempar kan sehelai roti ke piring kakak nya yang masih kosong. Kakaknya yang hampir saja menutup matanya langsung tersentak kaget.

"Bangun, lo! Udah kelas XII juga!" ucap sang adik cuek.

"Bacot, ah. Bun, Sara ga usah sarapan ya? Ga laper." Sara menoleh ke arah bundanya yang sibuk membuat bekal.

Only You [COMPLETED]Where stories live. Discover now