✿ Peduli? ✿

5.1K 295 38
                                    

Peter slalu ada untuk
Wendy. Mengejarnya
dengan caranya sendiri.
Melakukan segalanya
agar gadis itu bahagia.
Apa balasan yang diterima
Peter dari Wendy?
Dia memilih untuk dewasa,
dan meninggalkan Peter
begitu saja. Apa itu
mengartikan bahwa 
kisah mereka telah
berakhir?

Only You : 37

Cowok itu mengunyah berondong jagung dan tidak menghilangkan fokusnya dari layar tv. Sesudah mandi, sholat, dan menyisir rambut, kembali lagi cowok itu duduk di hadapan layar tv dan sesekali terkekeh ketika melihat cuplikan kartun dari dalam layar lebar tersebut.

"Alex?"

Sang pemilik nama menoleh dan tersenyum. Tampak wanita berwajah awet muda itu menghampiri cowok remaja yang sibuk nonton itu.

"Kamu ga mau makan? Hm?" tanya wanita itu sambil merapikan rambut buah hatinya yang masih sedikit berantakan. 

"Erm, Alex nanti malam hang out sama boys. Gapapa kan ma? Skalian makan?" cowok itu bertanya dengan mata berbinar-binar. Amanda tersenyum, dan memberi kecupan lembut pada kening anaknya itu.

"Of course." lalu wanita itu meninggalkan ruang keluarga yang cukup besar itu.

Alex kembali menatap tv, dan kembali terkekeh oleh tingkah lucu Tom terhadap Jerry. Keasikannya lagi-lagi terhalang oleh suara ketukan pintu dari pintu depan.

Hampir saja Amanda melangkah ke arah sana, namun Alex langsung berlari menghampiri Amanda dan mengusap pundak mama-nya itu.

"Alex aja ma, paling itu Kenny." ucap Alex bilangkan Kendall. Amanda mengangguk dan kembali ke ruang makan, dimana Andrew sudah duduk manis dan siap menyantap makan malam.

Alex membuka pintu, siap mengacak rambut Kendall jika cowok berambut dark brown itu berdiri di hadapannya. Sentuhan tangan Alex hampir saja mengenai ujung kepala seorang gadis yang tingginya sebahu cowok itu.

Alex tampak kaget, dan langsung menurunkan tangannya yang sempat naik sedikit. Ia salah tingkah hingga ia langsung menggaruk kepalanya.

"Sa--"

"Gue ga ngerti." ia memotong pembicaraan.

Gadis berpiama ungu dengan rambut yang dibiarkan ter-urai tampak memeluk buku matematika. Menatap Alex dengan dalam, dan sesekali menjinjitkan kakinya.

"Lo udah makan?"

"Apa hubungan belajar sama makanan?" sewot gadis itu.

"Satu, kalo lo belom makan ga guna belajarnya karena pasti bakalan ga fokus. Dua, kalo lo blom makan dan tiba-tiba pingsan di kamar gue, Om Larry bakal ngebunuh gue. Jadi gue tanya skali lagi, lo udah makan atau belum?" Alex menegaskan pertanyaannya.

Sara mengangguk, dan membuat Alex tersenyum miring.

"Masuk." cowok itu mempersilahkan Sara melangkah masuk. Sara melihat sekeliling. Rumah berlantai kayu itu tampak amat bersih dan mewah. Ditambah dengan beberapa lukisan seni yang mudah ditebak bahwa lukisan itu mahal. Papa Alex menyukai seni, dan Sara tau itu. Bahkan ia ingin agar Alex menjadi arsitek. Sara penasaran jika Alex akan mengambil fakultas yang sesuai keinginan papa-nya?

Only You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang