Part 7

17.4K 1.9K 91
                                    

"Kau...darimana kau dapat laporan ini?"

"Kau pikir aku bodoh? beberapa hari ini aku selalu resah karena ada anak kecil yang begitu mirip dengan Hana, dan saat bersamanya pun aku serasa bersama anakku sendiri, aku jadi curiga dan mencoba mencari informasi, dan itulah yang kutemukan."

"Ya! memang benar dia bukan anak kandungku! Dia anakmu dengan benih wanita lain. Aku sendiri tidak tahu siapa wanita itu!" Jungkook menatap mantan istrinya dengan tajam.

"Jadi benar? Cih aku tidak menyangka kau selicik ini." Wanita itu menatap marah Jungkook.

"Kau kira aku sudi mengandung darah dagingku denganmu? Tidak akan pernah." Wanita itu berdiri dan berjalan cepat meninggalkan ruangan Jungkook. Bahkan ia membanting pintu dengan kencang.

"Ashhh sialan!" Jungkook meremas rambutnya karena kepalanya tiba-tiba terasa pusing.

~

"Hana suka stroberi?" Hana mengangguk.

"Neomu joah"

"Ahjussi juga suka, kalau Jihyun lebih suka vanilla."

"Appa juga suka vanilla!" Jimin tersenyum.

"Appa-mu itu sangat dingin ya?" Hana dengan cepat menggeleng.

"Tidak! Appa sangat baik dan sayang Hana tapi Appa memang suka marah kalau Hana nakal." Jimin dengan gemas mengacak rambut Hana pelan.

"Sudah habis ice creamnya?" Hana mengangguk.

"Kalau begitu ayo kembali ke kantor, nanti Appa-mu mencarimu." Jimin segera berdiri dan membantu Hana turun dari kursi yang cukup tinggi.

"Ayo!" Hana segera menggandeng tangan Jimin. Hana suka tangannya digenggam dengan tangan Jimin yang terasa pas saat menggenggam tangannya tidak seperti Jungkook yang tangannya begitu besar dan juga berotot.

"Terima kasih sudah menemani Hana," ucap Hana dengan senyum tulus. Jimin membalasnya.

"Sama-sama cantik."

~

Jungkook berbaring di ranjang miliknya. Ia baru saja sampai di rumah dan langsung menuju kamarnya. Ia cukup pusing dengan apa yang ia alami hari ini.

Ia yang biasanya menemui putrinya begitu sampai dirumah kini malah memilih masuk ke kamarnya dan memejamkan matanya. Tanpa sadar Jungkook tertidur karena benar-benar lelah. Ia ingin sejenak mengistirahatkan tubuhnya.

Tengah malam Jungkook terbangun. Ia segera berganti piyama. Ia juga segera menuju ke kamar Hana, ia belum melakukan ritual malam sebelum tidur dengan Hana.

Ceklek

Jungkook membuka pintu kamar Hana lalu menghampiri tempat tidur putrinya itu. Ia duduk di pinggiran ranjang putrinya. Jungkook mengelus kepala Hana. Namun ia heran kenapa rambut Hana terasa basah.

Apa Hana kepanasan? Tapi ruangan ini cukup dingin.

Jungkook segera memeriksa suhu tubuh Hana dan ia terkejut saat ia merasakan tubuh Hana yang panas.

"Hana sayang kamu sakit? Ayo bangun kita makan lalu minum obat dulu." Jungkook mencoba membangunkan Hana.

"Eomma....eomma" Jungkook bisa mendengar rintihan lirih dari bibir Hana.

"Sayang ayo kita ke rumah sakit saja." Jungkook segera menggendong Hana.

"Eomma..." Jungkook berlari ke kamarnya sambil menggendong Hana. Ia mengambil ponsel dan dompetnya.

EommaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang