Part 20

14.3K 1.5K 73
                                    

Siang ini Jimin diperbolehkan pulang. Jungkook menemaninya selama seharian di rumah sakit, pria itu bahkan meninggalkan pekerjaannya demi dirinya.

Sekarang mereka sudah sampai di depan rumah. Jimin sebenarnya enggan memasuki rumah, bukan karena ia tidak mau bertemu kedua putrinya, namun ia takut kedua putrinya tidak menyambut anggota baru yang masih ada di dalam perutnya itu.

"Eommaaaaaa." Jihyun dan Hana menyambut Jimin dengan senang. Mereka memeluk Jimin karena rindu, walau hanya sehari pria itu meninggalkan rumah.

"Eomma baik-baik saja?" tanya Jihyun mencoba memastikan kondisi Jimin.

"Eomma tidak sakit lagi, kan? Dokter memperbolehkan Eomma pulang?" kini giliran Hana yang bertanya kepada Jimin. Jimin hanya tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan kedua putrinya.

"Sudah-sudah kita duduk dahulu. Appa ingin membicarakan sesuatu dengan putri-putri Appa yang cantik ini." Jungkook menggiring ketiganya menuju ke sofa. Jimin pun duduk di tengah-tengah si kembar sedangkan Jungkook duduk di sofa single.

"Appa ingin bertanya sesuatu kepada kalian." Si kembar menoleh dan menatap Jungkook seolah menunggu apa yang akan Jungkook katakan.

"Jika kalian punya adik, bagaimana?" Si kembar terdiam mendengar pertanyaan Jungkook.

"Nanti rumah kita akan semakin ramai karena adik bayi. Kalian juga nanti akan dipanggil Noona atau Eonnie, bagaimana?" Jungkook mencoba bertanya dengan nada yang terdengar lembut dan pelan. Ia juga mencoba membuat si kembar tertarik untuk memiliki adik.

"Tidak! Hanie tidak mau!" Hana tampak menatap Jungkook dengan kesal. Ia lalu turun dari sofa dan berlari meninggalkan ketiga orang yang masih diam terpaku di sana.

"Hyunie juga belum siap punya adik." Walau nada Jihyun terdengar tidak kesal, namun kata-katanya cukup membuktikan jika ia masih enggan memiliki anggota baru di rumahnya. Ia lalu turun dari sofa dan menyusul Hana yang sudah lebih dulu memasuki kamar mereka.

Jimin memandang khawatir kepada Jihyun yang berjalan menuju kamarnya. Ia menoleh dan menatap Jungkook dengan sendu. Saat ia mencoba menyusul Jihyun, Jungkook menahan tangannya.

"Biarkan mereka tenang dulu sayang," ucap Jungkook mencoba meyakinkan Jimin.

"Tapi-"

"Kita ke kamar saja, ada yang perlu kita bicarakan." Jungkook berdiri lalu menuntun Jimin agar berjalan menuju kamar mereka. Jimin menoleh dan menatap pintu kamar si kembar yang tertutup rapat. Perasaannya sungguh tidak tenang melihat kedua putrinya tampak tidak menyukai apa yang Jungkook katakan. Padahal Jungkook belum mengatakan jika dirinya hamil, suaminya itu hanya bertanya pendapat si kembar tentang memiliki adik baru. Namun ternyata respon keduanya tidak sebaik yang Jimin harapkan.

~

Pagi pun datang. Setelah seharian mengurung diri di kamar, si kembar pun keluar kamar pagi ini karena memang mereka harus bersekolah. Saat berjalan ke ruang makan, di sana hanya ada Kim Ahjumma yang sedang menyiapkan sarapan.

"Nona Hana dan Nona Jihyun silahkan duduk, Nona harus sarapan sebelum berangkat." Kim Ahjumma membantu keduanya untuk duduk di kursi mereka masing-masing.

Tak sampai lima menit, Jungkook datang dengan pakaian yang sudah lengkap. Ia sudah rapi dengan pakaian kantornya.

"Mari sarapan," ucap Jungkook setelah duduk di kursinya. Jungkook tampak melahap nasi goreng yang ada di piringnya. Sedangkan Jihyun dan Hana tampak saling melirik dan tak kunjung memakan sarapan mereka. Jungkook memberhentikan acara makannya dan menatap si kembar bergantian.

EommaWhere stories live. Discover now