Part 21

14.1K 1.4K 36
                                    

Setelah kepulangan Jimin dari rumah sakit

Jimin dan Jungkook duduk berdampingan di ranjang mereka. Mereka saling berhadapan dan menatap satu sama lain.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Jimin pada Jungkook. Jungkook mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Jimin.

"Aku punya cara agar kedua putri kita menerima adik mereka," ucap Jungkook sambil tersenyum. Jimin menatap Jungkook bingung.

"Cara apa?"

"Untuk sementara waktu kau akan tinggal di rumah orang tuaku." Jimin terkejut mendengar perkataan Jungkook. Apa maksud suaminya itu.

"Kenapa?"

"Kau hanya perlu tinggal di sana paling lama satu minggu, aku berjanji tidak lebih dari itu," ucap Jungkook mencoba meyakinkan Jimin.

"Lalu apa yang akan kau lakukan pada si kembar hingga mereka bisa menerima adik mereka?" tanya Jimin. Sebagai seorang ibu tentu saja ia tidak mau meninggalkan kedua putrinya tanpa alasan yang jelas.

"Eomma yang akan menjelaskannya padamu, yang terpenting sekarang aku akan membantumu berkemas. Malam ini juga kau akan berangkat." Wajah Jimin menampilkan ekspresi kesal. Ia merasa seakan-akan diusir dari rumahnya sendiri.

"Harus hari ini?" Jungkook mengangguk yakin. Ia tampak tidak ragu sedikitpun.

"Kenapa harus hari ini? Kan, bisa esok hari atau lusa atau minggu depan atau-"

"Stop, sayang dengarkan aku." Jungkook menangkup pipi Jimin lalu mengusapnya perlahan.

"Ini waktu yang paling tepat, di saat seperti ini keadaan akan lebih cepat membaik daripada waktu yang lain." Jimin menatap mata Jungkook. Suaminya itu memang bisa dipercaya, hanya saja hatinya masih tidak rela jika harus meninggalkan keluarganya.

"Hanya satu minggu?" tanya Jimin dengan ragu.

"Ya. Hanya satu minggu," jawab Jungkook.

"Janji?" Jimin menunjukkan jari kelingkingnya pada Jungkook. Jungkook tersenyum melihat Jimin yang tampak seperti anak kecil yang sedang membuat janji pada orangtuanya.

"Ya, aku berjanji tidak akan lebih dari satu minggu." Jungkook menautkan kelingking mereka. Jungkook mengusap rambut Jimin dengan gemas. Apakah kehamilan ini membuat Jimin makin manja dan menggemaskan.

~

Jungkook dan Jimin sudah sampai di depan rumah orang tua Jungkook. Nana sudah menunggu Jimin di depan pintu. Ia membiarkan putra dan menantunya itu mengucap salam perpisahan terlebih dahulu.

"Kau yakin akan baik-baik saja?"

"Seratus persen yakin."

"Bagaimana dengan si kembar? kau bisa merawat mereka?"

"Ada Kim Ahjumma yang akan membantuku."

"Tapi kau kan tidak biasa merawat keduanya, bagaimana jika mereka kelaparan? kau juga selalu pulang larut, kasihan mereka di rumah tidak ada yang menemani," ucap Jimin dengan khawatir. Walau sudah sampai di rumah mertuanya, Jimin tetap saja masih ragu untuk meninggalkan kedua putrinya pada Jungkook.

"Sayang, aku dulu single parent. Aku bisa menjaga anak dengan baik, hanya menambah satu anak perempuan bukan masalah besar bagiku. Percayalah." Jungkook menggenggam tangan Jimin. Mencoba menenangkan istrinya itu.

"Baiklah. Kalau begitu aku masuk dahulu." Jimin melepas genggaman Jungkook. Jungkook mengecup kening Jimin.

"Makanlah dengan teratur. Tidak perlu mengkhawatirkan kami, jaga kesehatanmu dan bayi kita. Aku akan sering mengunjungimu." Jimin mengangguk paham. Ia lalu menarik kopernya dan menghampiri Nana. Ia menoleh sebentar melihat Jungkook yang masih berdiri di sana dengan senyuman. Jimin pun masuk bersama Nana.

EommaWhere stories live. Discover now