Part 13

18K 1.8K 179
                                    

Setelah momen liburan bersama, kini Jimin dan Jungkook semakin dekat. Jungkook pun sudah memantapkan hati untuk menikahi Jimin. Bahkan dua sejoli yang baru jatuh cinta itu kini memutuskan tinggal bersama di rumah Jungkook dengan kedua putri cantik mereka. Kini Jimin juga sudah berhenti bekerja sebagai sekretaris Jungkook. Tanggal pernikahan pun sudah ditentukan. Kini hanya tinggal satu minggu lagi sebelum acara penting untuk pasangan itu.

"Selamat pagi." Jungkook yang baru bangun tidur berjalan ke arah dapur dengan celana pendek dan kaos putih tipisnya. Jimin yang sedang menyiapkan sarapan menoleh dan tersenyum melihat Jungkook.

"Selamat pagi Jungkook-ah, kau ingin sarapan?" Jungkook mengangguk. Ia duduk di meja makan sambil menempelkan keningnya di meja makan. Tampaknya ia masih mengantuk.

Jimin yang baru selesai memasak, membawa makanan ke meja makan. Lalu ia mengeleng pelan sambil tersenyum kecil melihat posisi tidur Jungkook.

Jimin mendekati Jungkook lalu ia mengangkat kepala Jungkook. Ia memeluk kepala Jungkook dan merapikan rambut Jungkook yang berantakan. Jungkook tetap memejamkan matanya, namun tangangnya bergerak memeluk pinggang Jimin.

"Bangunlah dan cuci mukamu. Setelah sarapan bergegaslah mandi karna kau harus bekerja." Jungkook membuka matanya lalu mendongak.

"Tidak bisakah aku libur saja?" tanya Jungkook dengan suara serak. Jimin menggeleng. Ia memainkan rambut Jungkook.

"Tidak, kau harus bekerja. Bukankah kau ingin bulan madu kita tidak terganggu? Jika begitu, kau harus segera menyelesaikan semua tugas kantormu. Aku tidak mau Ahjussi berpikir karna ada aku, kau menjadi malas."

"Hmm baiklah." Jungkook melepaskan pelukannya dan berdiri dengan malas. Ia dengan cepat mengecup bibir Jimin.

"Terima kasih vitaminnya." Jungkook segera berbalik ke kamar dan meninggalkan Jimin yang berdiri dengan wajah merahnya.

~

"EOMMAAAAA." Hana dan Jihyun berlari menuju Jimin lalu memeluknya dengan erat.

"Kenapa Hannie dan Hyunie berlari?" tanya Jimin pada kedua putrinya.

"Eomma, ibu guru bilang besok ada rapat orang tua dan harus datang."

"Heum, kata ibu guru jika tidak datang nanti Eomma akan di panggil. Kami tidak mau Eomma dimarahi bu guru."

"Baiklah," ucap Jimin sambil tertawa pelan. Ia lalu menggandeng kedua tangan mungil putrinya.

~

"Bisakah kau mengantarkan bekal untukku?" tanya Jungkook menatap Jimin yang membenarkan dasinya.

"Ah, aku harus datang ke rapat orang tua di sekolah si kembar. Aku akan membawakan makanan cepat saji saja ke kantormu, ya?"

"Tapi kau harus menemaniku makan siang."

"Baiklah Tuan Jeon. Sudah rapi ayo sarapan bersama anak-anak." Jimin dan Jungkook berjalan menuju meja makan, di sana sudah ada kedua putri mereka yang sudah duduk dengan seragam mereka yang rapi.

"Mari anak-anak kita makan lalu berangkat," ujar Jungkook setelah duduk di kursinya.

"Ne Appa," ucap kompak si kembar.

~

Jimin menatap layar ponselnya. Sekarang ia sedang berada di depan sekolah si kembar. Ini belum jam pulang, jadi ia segera menuju aula tempat rapat orang tua.

Jimin menoleh ke kanan dan kiri, tidak ada seorang pun yang ia kenal. Ia hanya melihat banyak wanita yang dari dandanannya saja juga sudah terlihat jika mereka istri para orang kaya. Jimin merasa aneh karena hanya dia pria yang datang. Ia pun mendekati tempat mengisi daftar tamu.

EommaWhere stories live. Discover now