Prolog

410K 15.1K 440
                                    

Namanya Daniel Arsenio, lelaki tampan si cassanova sekolah yang mempunyai sikap dingin, cuek, tak peduli sekitar dan sedikit irit berbicara, sekalinya bicara ucapanya pedas dan menyakitkan.

Ia memang selalu bisa mendapatkan apa yang dia inginkan oleh harta ayahnya, Daniel memang hidup di keluarga yang berkecukupan, namun ada satu yang tidak bisa ia wujudkan.

Ia merasa bahwa hidupnya hanya mengenal hitam dan putih, tidak ada warna selain hitam dan putih di hidupnya, tidak ada yang tahu masalah kepribadiannya kecuali sahabatnya, Daniel cukup tertutup, bahkan ayah nya tidak pernah tahu masalah-masalah Daniel.

Tanpa banyak yang tahu, Daniel memiliki masa lalu yang kelam, mungkin sikap dingin, cuek dan tidak pedulinya itu karena kenangan masa lalunya, Daniel juga punya sifat posesif dan manja namun sifat keduany itu hanya di tunjukan kepada orang yang dia sayangi.

"Woi Niel, diem diem bae ngupi napa ngupi." ucap Saka sambil mengguncang-guncangkan badan Daniel, karena kesal Daniel menatap tajam Saka yang membuat nyalinya menciut.

Saka Rajata, lelaki imut membuat gadis tergila karena wajahnya yang imut dan terkesan baby face, ia sahabat Daniel yang paling petakilan, jahil, dan cerewetnya minta ampun bak ibu-ibu arisan, ia juga sering di juluki mulut mercon oleh sahabat-sahabatnya.

"Mampus lo Ka, makanya jangan jailin Daniel kalo masih pengen muka lo ganteng. Udah tau Daniel paling anti tuh di jailin kayak gitu, malah di lakuin." ledek Bevan.

Bevan Bramasta sang ketua kelas, ia pintar, ya ia sangat pintar dalam pelajaran biologi, baginya mempelajari ilmu-ilmu biologi itu untuk bekal kelak ketika ia sudah menikah haha, Bevan memang sedikit mesum, dan Bevan ini memang sangat playboy, mantannya ada dimana-mana, hampir setiap minggu ia berganti-ganti pasangan.

"Han, gua pinjem video game lu yang baru dong yayaya." pinta Saka sambil memasang wajah sok imutnya.

"Beli, jangan minjem doang bisanya. Gak modal, kayak yang gak pernah di kasih duit saku aja." celetuk Daniel dingin dan pedas.

"Hehe, ngirit Niel buat nikah." jawab Saka cengengesan, Bevan tertawa lalu menepuk punggung Saka sok memberikan kesabaran padahal itu adalah sebuah ledekan, sahabat Daniel ini memang sudah sangat hafal dengan sikap Daniel yang seperti ini jadi mereka memakluminya, kadang memang ucapan Daniel membuat salah satu dari mereka kesal dan tidak suka, kalau orang lain yang mendengar ucapan pedas Daniel mungkin orang itu tidak akan kuat menahannya, beruntunglah Daniel mempunyai sahabat yang setia seperti Saka, Bevan dan juga Raihan.

Alvino Raihan, yang sering di panggil Raihan. Murah senyum, tampan, dan mempunyai lesung pipi di sebelah kanannya. Membuat para gadis tergila akan senyumannya.

Mereka berempat sedang berada di sebuah kafe yang sering mereka kunjungi.

"Udah malem, gua balik." ucap Daniel dengan nada datar.

"Oke, take care bro." jawab Bevan lalu berjabat tangan ala lelaki.

Setelah itu Daniel berjalan menuju parkiran kafe dan menaiki motor sport nya, untuk sampai ke rumahnya ia hanya butuh waktu sepuluh menit.

Selang beberapa menit, motor Daniel sampai di kawasan perumahan elit, ia memarkirkan motor di garasi rumahnya, tak lama seseorang keluar dari dalam rumah, Daniel memberikan kunci nya kepada orang itu lalu ia berjalan kearah pintu rumahnya.

Ia berjalan menyusuri ruang tamu dan ruang tengah, rasanya sepi, ia merasa hanya hidup sendiri di rumah besar itu. Walaupun di rumah itu banyak pembantu, namun tetap bagi Daniel rumahnya itu serasa kosong, dingin, dan sepi.

Daniel tidak pernah suka berlama-lama dirumahnya, ia lebih hidup berada di luar rumah. Kecuali ketika sahabat-sahabat gesreknya itu datang dan menginap, ia butuh kehangatan dalam hidupnya, ia juga butuh kasih sayang dari orang-orang yang ia sayangi.

Daniel terduduk di kasur King size nya, ia mengambil foto yang ada di atas mejanya. Foto anak kecil tengah mencium sang wanita paruh baya sambil tersenyum bahagia. Daniel tersenyum kecut, lalu meletakkan foto itu kembali.

Daniel menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih yang di atasnya di hiasi oleh bintang-bintang.

"Daniel rindu." lirih Daniel.

🍁🍁🍁

"Jangan rindu Niel, berat kata Dilan juga."

"Bacot lu thor." ketus Daniel sambil natep tajem author.

"Heeh atuh, maapkeun author."

Hallo, Holla? gimana ceritanya seru kah? hehe

tunggu kelanjutan ceritanya yaw, eh iya jangan lupa Vomment euy, author butuh Vomment dari kalian, love u readers.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang