16. Jangan pergi

122K 5.9K 62
                                    

Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACA.

Aku cuma gamau kehilangan orang yang aku sayang untuk kedua kalinya

- Daniel Arsenio -


Setelah pintu terbuka, Vanessa segera masuk ke dalam kamar Daniel, Vanessa melihat sekelilingnya, banyak sekali barang yang berserakan di atas lantai, dan ada juga pecahan kaca yang berserakan.

Ia melihat Daniel yang tengah di atas kasur, kepalanya ia tenggelamkan di atas kedua lututnya yang ia tekuk.

Vanessa menghampiri Daniel sambil membawa nampan yan berisi makanan.

"Niel aku--" Ucapan Vanessa terpotong oleh Daniel.

"Keluar."

"Tapi Niel aku kesini--"

"Keluar Sa." Tekan Daniel.

"Niel--"

"Aku bilang keluar!" Usir Daniel dengan suara tingginya.

Vanessa terdiam sesaat.

"Aku gak akan keluar, sekarang kamu makan ya." Pinta Vanessa.

Daniel mendongak lalu menatap Vanessa, Vanessa dapat melihat kantung mata Daniel yang besar dan rambutnya yang acak-acakan, bahkan Daniel sama sekali tidak melepas baju yang dua hari lalu ia pakai.

Daniel masih memakai celana seragam abu-abu nya dengan kaus berwarna putih yang di lapisi jaket yang ia turunkan seletingnya, penampilannya saat ini tak mencerminkan seorang Daniel yang begitu arogan dan dingin, penampilannya kali ini seperti orang yang menderita dan penyendiri yang mempunyai masalah yang menyelesaikan masalahnya seorang diri tanpa adanya orang lain.

"Aku gak lapar." Tolak Daniel dengan suara dinginnya.

"Kamu harus makan Niel, nanti kamu sakit." Ucap Vanessa.

"Aku udah sakit Sa, sakit saat kamu putusin aku." Lirih Daniel.

Deg...

Entah mengapa hati Vanessa merasakan sesak, entah karena apa.

"Aku tau kamu belum sepenuhnya cinta sama aku, atau bahkan kamu sama sekali gak cinta sama aku," Ucap Daniel, ia menghirup dalam oksigen lalu ia hembuskan panjang, setelahnya ia melanjutkan ucapannya kembali.

"Aku selalu berusaha buat bikin kamu cinta sama aku, tapi kamu selalu nolak perlakuan aku, waktu kamu bilang putus hati aku sakit Sa, sakiiiit banget, kamu gatau gimana rasanya Sa, bahkan kamu juga sama sekali gak peduli waktu aku gak ngabarin kamu." Lirih Daniel.

"Apa sekarang pun kamu masih gaada sedikitpun rasa sayang sama aku Sa?" Tanya Daniel sambil menatap Vanessa dalam, tersirat kekecewaan dan kesedihan di dalam tatapannya.

Vanessa hanya diam, lidahnya kelu. Ia ingin berbicara, namun entah mengapa mulutnya seakan terkunci.

Daniel tertawa hambar, lalu ia menunduk.

"Oke, aku tau sekarang jawabannya apa. Kamu gak pernah ada rasa sedikit pun sayang sama aku, kamu gak punya rasa se-di-kit-pun rasa cinta buat aku."

"Aku minta kamu keluar sekarang Sa, aku butuh kesendirian." Pinta Daniel, namun Vanessa tak bergeming ia masih diam di tempatnya.

"Sa, keluar." Mohon Daniel.

Vanessa masih tetap di posisinya.

"Keluar!" Teriak Daniel sambil menatap Vanessa tajam, napasnya memburu.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang