36. Ingkar Janji

87.1K 3.6K 1.3K
                                    

Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACA

Demi lo, gue rela lakuin apapun
- Arga Arkanna -

Saat ini Vanessa sudah tampil cantik  dengan balutan dress berwarna biru navy, saat ini ia sedang duduk di kursi teras menunggu kedatangan Daniel, sesuai janji Daniel kemarin. Daniel akan mengajak Vanessa jalan hari ini, hari semakin gelap namun sudah hampir satu jam Daniel belum juga sampai di rumahnya.

Banyak pemikiran negatif hinggap di kepalanya, apakah mungkin Daniel lupa bahwa hari ini mereka akan jalan bersama, bahkan Daniel sama sekali tidak mengabari Vanessa. Terakhir kali mengabari Vanessa saat tadi siang dan Daniel menyuruh Vanessa untuk bersiap-siap.

Tak lama sebuah mobil berwarna putih berhenti di depan rumah Vanessa, ia berdiri dari duduknya. Awalnya Vanessa pikir itu Daniel, namun dugaannya salah besar. Pengendara mobil itu keluar dan menyapa Vanessa.

"Loh, Sa? Lo mau kemana?" Tanya Arga.

"Mau jalan sama Daniel, tapi dia gak datang-datang." Ucap Vanessa lesu.

Arga menganggukan kepalanya tanda mengerti, "Yaudah, gue temenin deh nunggunya." Ujar Arga yang di angguki oleh Vanessa.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Vanessa.

"Emangnya gak boleh?"

"Ya boleh, tapi kan biasanya lo chat gue dulu Ga." Ujar Vanessa.

"Mama buat kue, terus di suruh nganterin deh."

"Tumben amat pake mobil, biasanya juga jalan kaki lebay lo, rumah deket juga." Ledek Vanessa sambil terkekeh.

"Kali-kali nemuin calon mertua pake mobil, biar gak di kira kere." Ucap Arga.

"Jeeeh, mulai gak waras lo." Ledek Vanessa sambil tetap terkekeh.

"Btw, kuenya mana?" Tanya Vanessa.

"Mata lo masih bisa liat kan Sa? Ini kue segede kucing lo gak liat?" Tanya Arga tak percaya.

"Hehe, yaudah siniin." Pinta Vanessa, dengan sigap Arga memberikan paper bag yang ada di tangannya pada Vanessa.

Keduanya sibuk berbincang hingga tak sadar hari semakin gelap, "Sa, udah jam delapan nih Daniel kok belum datang juga?" Tanya Arga, ia hanya ingin memastikan Vanessa aman di tangan Daniel setelah itu ia akan pulang.

Vanessa melirik jam tangan berwarna hitam di tangan kirinya, disana sudah menunjukan pukul delapan lewat lima menit dan sampai saat ini Daniel belum juga datang.

Padahal Daniel berjanji akan menjemputnya jam lima sore, namun sampai saat ini Daniel belum juga datang. Sudah tiga jam lewat Vanessa menunggu, namun Daniel belum juga sampai, sudah berkali-kali Vanessa mencoba menghubungi Daniel namun tidak ada satupun telepon yang di angkat.

Vanessa tersenyum kecut, ia sudah capek-capek menunggu namun yang di tunggu tak kunjung datang. Ini sama saja Vanessa menghabiskan waktunya dengan sia-sia, bahkan penampilannya yang sudah rapi sekarang sudah sedikit acak-acakan sepatu yang ia kenakan sudah terlepas kembali bersamaan dengan rambutnya yang ia gerai menjadi ia gulung.

Setetes air mata jatuh membasahi wajah cantiknya, sekarang Vanessa sangat geram, kesal, marah dan kecewa sudah tercampur menjadi satu. Setidaknya Daniel memberi kabar jika ia tak bisa mengajaknya jalan hari ini, Vanessa tidak akan kecewa jika Daniel membatalkan acara jalannya hari ini. Namun, Daniel sama sekali tidak memberinya kabar, dan itu membuat Vanessa kecewa.

Arga yang melihat Vanessa menangis akhirnya mendekati Vanessa dan membawanya kedalam pelukan, ia tahu Vanessa pasti sangat kecewa dengan Daniel. Ia marah, marah pada Daniel karena tidak menepati janjinya pada Vanessa. "Ssst, jangan nangis." Bisik Arga sambil mengusap bahu Vanessa memberikan ketenangan untuknya.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang