07.Farrel Elnino

165K 7.8K 157
                                    

Jangan lupa vote sama komen euy :D
Happy Reading!

  "Hati yang udah kamu patahin, gak akan pernah bisa kembali seperti semula."  
Alecia Vanessa

Sesampainya di kantin, Daniel dan Vanessa duduk di bangku kantin, mereka duduk berhadapan.

Sedari tadi Daniel mengerucutkan mulutnya karena kesal Vanessa ikut menertawakannya tadi.

"Udah dong marahnya, kan aku cuma bercanda doang." bujuk Vanessa.

Daniel hanya diam dan memalingkan wajahnya ke arah lain, tidak ingin melihat wajah Vanessa.

"Niel." panggil Vanessa karena sedari tadi Daniel hanya diam.

Daniel menatap Vanessa datar.

"Maaf ya." mohon Vanessa.

"Niel, jangan diem mulu dong. Aku kan jadi bingung mau ngapain." kesal Vanessa karena sedari tadi terus di cueki oleh Daniel.

Vanessa bangkit dari duduknya, lalu ia berjalan kearah Daniel, ia duduk di sebelah kanan Daniel dan menatap Daniel dari pinggir, Vanessa meraih lengan Daniel.

"Maaf ya, jangan gini dong." mohon Vanessa.

Daniel hanya berdeham, lalu menarik pergelangan tangan Vanessa.

Daniel membawa Vanessa ke parkiran, lalu Daniel menyuruh Vanessa untuk masuk ke dalam mobilnya.

Setelah itu Daniel menancapkan gas mobilnya, membelah jalanan kota Jakarta yang begitu padat dan cuaca yang begitu panas.

Selama di perjalanan, hanya suara musik yang mengalun di mobil. Membuat suasana menjadi canggung dan dingin.

Vanessa melirik ke arah kanan dimana Daniel sedang menyetir, matanya menatap lurus dan serius entah apa yang sedang Daniel pikirkan.

"Niel, kamu masih marah ya?" tanya Vanessa memecahkan keheningan mobil.

Tak ada jawaban.

"Sabar Sa, sabar orang sabar pantatnya lebar." batin Vanessa.

"Maaf ya, aku kan cuma bercanda. Lagian itu kan salahnya Saka, dia duluan yang ngetawain kamu bukan aku." cemberut Vanessa.

"Aku gak marah yang, aku cuma kesel." jawab Daniel akhirnya.

"Lah, emang apa bedanya kesel sama marah?" batin, Vanessa.

"Iya deh aku minta maaf."

Selalu saja Vanessa yang harus meminta maaf terlebih dahulu.

"Aku bakal maafin kamu, asal kamu mau makan siang." ujar Daniel.

"Ya tapi kan aku--" belum sempat Vanessa menyelesaikan ucapannya, sudah di potong oleh Daniel.

"Gak ada penolakan!" tegas Daniel

Setelah sampai di tempat makan, Daniel dan Vanessa duduk di pojokan dekat kaca.

"Ada yang bisa saya bantu?" ucap pelayan restoran itu dengan ramah.

"Kamu mau makan apa yang?" tanya Daniel sambil membuka buku menu yang sudah di sediakan oleh restoran ini.

"Hmm, aku mau ramen level lim--" belum sempat Vanessa menyelesaikan ucapannya sudah di potong oleh Daniel.

"Ramen nya level satu, dua ya."

Vanessa menatap Daniel datar, buat apa dia bertanya menawarkan makanan apa yang ia inginkan kalau ujung-ujungnya Daniel yang menjawab dan memesankan untuknya.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Where stories live. Discover now