28. Kecewa

101K 4.4K 142
                                    

Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACA

Semenjak cuma di anggap sahabat, gue jadi benci persahabatan.
- Arga Arkanna -

Saat ini, Daniel dan Vanessa tengah berada di kedai es krim sambil menikmati es krim Vanilla kesukaan mereka berdua tentunya.

"Di kasih es krim aja, berhenti nangisnya." Ledek Daniel sambil mencubit kedua pipi Vanessa gemas.

"Aww, Daniel! Sakit kali!" Kesal Vanessa sambil menatap Daniel tajam.

"Haha abis gemesin sih, pacar siapa sih? Hm." Ucap Daniel sambil mengacak rambut Vanessa.

"Ya tapi gak di cubit juga kali pipinya, sakit tau." Rengek Vanessa sambil memanyunkan bibirnya membuat Daniel gemas tak tertolong.

"Iyaiya, maaf deh."

Setelah menikmati es krim, keduanya memasuki mobil dan pergi meninggalkan pekarangan kedai es krim.

Sesampainya di rumah, Daniel dan Vanessa langsung memasuki kamarnya masing-masing. Keduanya sama-sama membersihkan badannya karena memang hari sudah mulai sore, tadi setelah dari kedai es krim, Vanessa dan Daniel sempat berjalan-jalan ke tempat rekreasi, mereka juga sempat mengunjungi toko buku karena Vanessa yang merengek ingin di antarkan ke toko buku, dan alhasil Daniel mengantarnya daripada Vanessa terus-terusan merengek seperti itu.

Setelah selesai mandi dan memakai baju, Vanessa menuruni anak tangga rumah Daniel. Lalu ia berjalan ke arah ruang keluarga untuk menonton televisi, sebenarnya Vanessa jarang menonton televisi. Namun, ia sangat bosan dan tak tahu harus melakukan apa.

Sedang asik menonton, tiba-tiba Daniel datang dan ikut duduk di samping Vanessa sambil kepalanya ia senderkan pada bahu Vanessa.

"Eh." Kaget Vanessa karena Daniel dengan tiba-tiba menyenderkan kepalanya pada bahu Vanessa.

"Niel, jangan disitu nanti kepala kamu sakit." Ujar Vanessa.

Bukannya nurut, Daniel malah memeluk Vanessa dari samping dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Vanessa. "Biarin gini aja dulu Sa, aku kangen." Ucap Daniel sambil tersenyum.

Daniel sangat bahagia bisa mengenal Vanessa, banyak perubahan yang ada di dalam diri Daniel.

Dulu semenjak mama nya meninggal, dunia Daniel terasa sangat gelap dan hampa. Dia hanya terpusat pada dirinya sendiri, menganggap orang lain hanya pengganggu dan membuatnya tidak nyaman. Tak ada orang yang berharga dalam hidupnya, bahkan Arsen papa kandungnya pun tak pernah memperdulikan dirinya yang tengah berduka.

Dulu yang Daniel tahu hanyalah hitam, putih, dan abu-abu di kehidupannya. Hingga pada akhirnya, Vanessa datang menyelinap masuk dalam kehidupannya memberi warna dalam hidupnya.

Vanessa yang telah mengubah Daniel menjadi seperti saat ini, sebelum mengenal Vanessa, Daniel selalu kesepian, dan merasa bahwa kehidupannya hampa.

Saat ini, Vanessa adalah orang satu-satunya yang berharga di dalam hidup Daniel, ia tak ingin melepaskan Vanessa begitu saja. Walaupun dunia menentang, Daniel akan tetap mempertahankan Vanessa bagaimana pun caranya.

"Kamu udah makan belum?" Tanya Vanessa.

"Belum." Jawab Daniel.

"Makan dulu gih."

Daniel menegakan badannya dan menatap Vanessa. "Tumben kamu perhatian." Ucap Daniel membuat Vanessa terdiam.

Tak seperduli itukah dia pada Daniel, hingga Daniel berbicara seperti itu. Namun, jika dipikir-pikir, memang benar. Vanessa tak pernah memperhatikan Daniel, ia juga tak pernah memperdulikan Daniel. Namun, mengapa dengan tiba-tiba Vanessa memperhatikan Daniel.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Where stories live. Discover now