13. Kecelakaan

129K 5.9K 69
                                    

Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACA

"Udah, selingkuhnya?" Tanya Daniel dingin.

"A-apaan sih, gausah ngaur deh. Aku gak selingkuh ya." Awalnya Vanessa gugup namun ia berusaha untuk tidak gugup, lagipula ia tidak salah karena memang Kevin hanya mengantarnya pulang dan Kevin memang sahabat Vanessa.

"Di anter siapa? Kevin?!"

"Dia cuma nganter aku doang Niel, gaada apa-apa. Lagian dia kan sahabat aku."

"Kamu bilang cuma sama Diandra, tapi itu apa? Kevin ikut juga? Iya?!" Suara Daniel meninggi.

"Aku gak sengaja ketemu dia disana, terus pas aku mau pulang, Diandra gak bisa anter aku pulang nenek nya masuk rumah sakit, terus Kevin nawarin aku buat pulang bareng."

"Dan kamu terima tawaran dia? Iya?! " Daniel menatap Vanessa tajam.

"Aku udah nolak, tapi dia maksa aku. Emang kenapa sih, lagian dia cuma nganter aku doang Niel, aku juga pulang dengan selamat kan?!" Vanessa mulai terpancing emosinya.

"Tapi aku gak suka Vanessa!" Bentak Daniel sambil menatap Vanessa tajam.

"Kamu harusnya berterima kasih sama Kevin, dia udah mau anter aku pulang dengan selamat."

"Kamu belain dia?!"

"Aku gak belain siapa-siapa, kamu gak usah childish Niel!"

"Terserah, kenapa kamu gak angkat telepon aku? Kenapa juga kamu gak jawab pesan aku Sa?!"

"Mampus." batin, Vanessa.

"Jawab Sa!" Bentak Daniel.

"Hmm, itu anu aku handphone aku lowbat, iya lowbat." Bohong Vanessa asal.

"Coba aku liat." pinta Daniel, suaranya mulai menurun.

"Mampus, handphone gue mohon lo lowbat ya sekarang juga please, bantuin gue dari amukan raja rimba." batin Vanessa.

"Mana Sa?"

Vanessa mengambil ponselnya yang berada di saku rok abu-abu, setelah itu Daniel merebut paksa ponsel Vanessa.

Daniel melihat ponsel Vanessa yang batrainya masih tersisi 50% ia menatap tajam Vanessa, setelahnya ia membanting keras ponsel Vanessa membuat ponsel itu retak tidak berbentuk.

"Daniel!" Pekik Vanessa kaget.

Vanessa yang melihat itu membulatkan matanya dan menatap Daniel kesal.

"Kenapa? Mau marah? Iya?" Tanya Daniel dingin.

"Kenapa kamu banting handphone aku?!" Bentak Vanessa, amarahnya kembali menguasai.

"Aku banting handphone kamu karena aku punya alasan, toh kamu juga gak butuh handphone kan? Terus, buat apa kamu punya handphone? Percuma punya alat komunikasi kalo gak di gunain juga, mending gausah punya sekalian." Ucap Daniel santai.

"Kamu keterlaluan Niel!" Bentak Vanessa.

"Kamu bilang aku keterlaluan? Kamu pikir aku kayak gini karena siapa Vanessa?!" Suaranya kembali meninggi.

"Iya aku, aku yang salah! Tapi kamu gak seharusnya banting handphone aku Niel! Kamu itu berlebihan tau gak! Kamu selalu ngatur-ngatur aku tanpa tau perasaan aku Daniel!" Vanessa berteriak mengeluarkan emosinya yang sedari tadi ia pendam, ia sudah tidak kuat lagi menahannya.

"Kamu udah berani ya teriakin aku kayak gitu, apa karena kamu sering jalan bareng Kevin makanya kamu jadi cewek pembangkang kayak gini." Daniel tersenyum sinis.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Where stories live. Discover now