d. Lunch with her

4.6K 726 137
                                    


Byurrr!!!

Chanyeol terkejut saat ia baru saja mendapat siraman air. Alhasil, bajunya basah dan ia kedinginan. Siapa yang berani mengganggu tidurnya pagi ini? Sialan sekali. Chanyeol pun terbangun dan menatap tajam pada Mark yang tertawa sarkas sembari bersandar pada dinding kamar Chanyeol. Ia melipat tangannya di dada dan menunjukkan wajah sombongnya.

"Kau bosan hidup rupanya. Apa kau tidak puas dengan hasil karya di mobilmu, hah?! Bangsat!!" maki Chanyeol lalu berdiri dan menarik kerah baju Mark.

Mark hanya tersenyum santai, lalu melepaskan tangan Chanyeol dari kerah bajunya. "Harusnya kau bersyukur, aku sudi masuk ke sini hanya untuk membangunkanmu! Harusnya kau berterima kasih!" Mark mendorong tubuh Chanyeol sedikit, lalu menepuk pundak Mark dan berbisik. "Dasar anak haram!" setelah itu ia pergi dari kamar.

Chanyeol yang hendak mengejar Mark harus mengurungkan niatnya saat mendapat Ha Ni sudah berdiri di depan pintu kamarnya dengan seragam sekolahnya yang rapi. Chanyeol mengerjap beberapa kali saat Ha Ni memandangnya dari atas ke bawah dan lalu menggeleng pelan. Ha Ni kemudian menarik Chanyeol masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar Chanyeol. Ia mendudukkan Chanyeol di sofa sedang ia berdiri di depan Chanyeol sembari melipat tangannya di dada.

"Apa?" tanya Chanyeol bingung. Ha Ni seperti ingin menyidang Chanyeol sekarang.

"Oppa, ini sudah hampir jam tujuh! Kenapa belum siap-siap?!"

Chanyeol mengusap wajahnya kasar. Astaga, semalam ia pulang jam berapa hingga bisa terlambat bangun seperti ini. Dan lagi, kenapa bisa ia tidak mendengar jam bekernya sendiri? Ini sangat parah dan pertama kalinya Chanyeol bangun terlambat. Biasanya juga, ia bangun lebih cepat dari yang lain dan berangkat lebih duluan ke sekolah. Namun kali ini malah sebaliknya.

"Ha Ni mau diantar, oppa."

"Shireo!" tolak Chanyeol sembari berdiri dan membuka kaos putihnya yang sudah basah dan membiarkan sang adik menatap perut berototnya.

Ha Ni mengerucutkan bibirnya tidak suka. Ia duduk di atas sofa sambil memeluk sebuah bantal kepala dengan wajah cemberutnya.

"Oppa! Antar Ha Ni ke sekolah!" ucapnya manja. Sedang Chanyeol hanya pura-pura tuli dan masuk ke dalam kamar mandi. Well, terserah Chanyeol saja, karena Ha Ni akan tetap menunggu kakak terdekatnya itu untuk berangkat ke sekolah bersama.

🍬🍬🍬

Chanyeol membukakan pintu mobilnya untuk Ha Ni, dan segera saja gadis cantik itu keluar dari mobil Chanyeol dengan senyuman merekah. Mata bulatnya menyipit karena ia tersenyum. Sedang Chanyeol hanya menatap malas beberapa siswi yang mulai melihatnya dengan tatapan memuja. Untung saja Chanyeol memakai kacamata hitam, bagaimana jika ia tidak memakainya tadi? Mungkin murid-murid perempuan di sini bisa pingsan karena melihat wajah tampannya.

"Belajar yang rajin!" Chanyeol mengusap pipi Ha Ni lembut, lalu berakhir mencium kening adiknya dengan sayang.

Ha Ni mengangguk lalu memeluk Chanyeol dengan erat. "Nanti, oppa jemput tidak?" tanya Ha Ni tanpa melepaskan pelukannya, hanya kepalanya saja yang mendongak.

Chanyeol mengirimkan bahunya tanda ia tidak tahu. "Kau naik bus saja!"

"Jahat!" Ha Ni mendorong tubuh Chanyeol menjauh dengan wajah kesalnya.

Chanyeol tersenyum tipis, lalu masuk kembali ke mobilnya dan dalam hitungan detik, mobil mercedes itu melaju meninggalkan lingkungan sekolah Ha Ni.

Dan detik berikutnya, selepas Chanyeol pergi, Ha Ni langsung dikerumuni oleh semua siswi sekolah itu. Namun Ha Ni hanya memasang wajah datarnya dan berjalan masuk tanpa mendengarkan ocehan mereka.

• Perfect Princess | Wenyeol  ✔Where stories live. Discover now