Gadis itu menarik kopernya keluar dari bandara, dari balik kaca mata bulatnya yang tebal, ia mencari-cari seseorang. Entah siapa yang ia harapkan datang untuk menyambut kehadirannya di Korea, namun tetap saja ia berharap sesuatu.
Namun detik ke lima ia tersenyum, seperti merasa bodoh berpikir bahwa akan ada yang datang. Tidak, bahkan sudah berapa tahun ini? Sudah enam tahun lamanya. Iya, memang sangat tidak terasa. Bahkan ia pulang, pun tak ada yang tahu termasuk orang tuanya. Pasti mereka akan terkejut mengetahui kehadiran putrinya yang sudah lama berpetualang seorang diri di luar negeri.
Ia pun menarik napas dalam, kemudian melangkahkan kaki untuk keluar dari bandara tersebut. Namun baru beberapa langkah ia berjalan, kakinya berhenti sambil melirik seorang pria yang sedang memainkan ponselnya sambil duduk.
Gadis bernama Seungwan itu mengerutkan keningnya, namun akhirnya tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kemudian berjalan mendekat pada sosok bernama Mark yang nampak sangat santai dan menikmati kesendiriannya di situ.
Seungwan tiba di depannya sambil menatap Mark dengan tersenyum manis. Sudah berapa lama ia tidak bertemu Mark?
"Kau sedang apa?"
Mark yang sedikit malas bergerak hanya melirik Seungwan dari balik ponselnya dan mendesah panjang. Ia menyimpan kembali ponselnya di dalam saku celana dan membenarkan duduknya. Sembari melirik arloji ia berdecak.
"Terlambat, lima belas menit."
Seungwan menggelengkan kepalanya masa bodoh. Kemudian ia berjalan lebih dulu mendahului Mark, namun secepat itu juga Mark berdiri dan mengenggam tangan Seungwan sembari meraih koper itu dari tangan Seungwan dan menariknya membantu gadis itu.
Seungwan membiarkan Mark menggandengnya. Membawanya keluar dari bandara seturut keinginan pria itu.
"Mau makan apa?" Tanya Mark tanpa menatap gadis di sampingnya.
