m. Date

3.3K 475 80
                                    


Seungwan menarik kepalanya lebih dulu membuat Chanyeol pun membuka matanya. Ia melihat gadis itu membulatkan matanya dan memegang bibirnya yang memerah plus  pipinya. Semuanya sangat menggemaskan ketika dilihat secara dekat, membuat Chanyeol hampir lupa bahwa pipi Wendy bukanlah tomat, karena ia siap menggigit pipi itu, dan bibir yang mirip buah cherry itu, sial. Chanyeol hampir melahap bibir itu kalau ia tidak ingat bahwa itu adalah anggota tubuh Seungwan.

Sungguh, harus Chanyeol akui bahwa gadis ini mampu memikatnya hanya dalam waktu beberapa hari saja. Dan parahnya, cara Seungwan memikatnya adalah, ia melilitnya dengan kuat lalu tidak dilepaskan lagi. Membuat Chanyeol kesulitan bernapas dan merasa bahwa ia lupa bagaimana caranya bernapas dengan normal.

Semuanya begitu cepat terjadi, termasuk ciuman tadi. Ya, ciuman tadi sangat singkat dan kurang lama menurut Chanyeol. Menurut ilmu yang Sehun dan Kai berikan padanya, sebuah ciuman itu harus ada saling melumat, dan tadi hanya sampai pemanasan saja.

Kalau bisa bersuara, Chanyeol akan berkata.

"Kurang kasar, Seungwan!"

Tapi dia masih waras dan tidak mengatakannya pada Seungwan yang memang baru saja merasakan ciuman pertamanya. Ah, kenapa Chanyeol tahu itu adalah ciuman pertama gadis ini? Lihat saja wajahnya yang bersemu dan ekspresi kagetnya yang tidak bisa ia tutupi. Hah, haruskah Chanyeol membanggakan dirinya karena menjadi orang pertama yang merebutnya?

"Maaf, sunbae." Seungwan menunduk malu merasa tidak nyaman dengan apa yang baru saja terjadi.

"Kenapa minta maaf?" tanya Chanyeol merasa ikut tidak nyaman. "Harusnya aku yang..."

"Aku tidak tahu bagaimana caranya berciuman." Seungwan berkata dengan suara yang kecil, dan demi Neptunus serta pluto yang sudah dicoret dari daftar planet, Chanyeol merasa dirinya baru saja mendapat golden ticket.

Jadi gadis ini bersedih karena tidak tahu caranya berciuman? Oh, haruskah master seperti Chanyeol mengajarkannya? Haruskah?

"Kau malu hanya karena itu?" tanya Chanyeol yang sejujurnya menahan tawanya.

Seungwan menatap Chanyeol dan mengangguk. "Itu yang pertama," kata Seungwan jujur.

"Aku sangat tersanjung menjadi yang pertama," ujar Chanyeol tersenyum geli lalu mengacak rambut Seungwan gemas. "Mau aku ajarkan?" tanya Chanyeol membuat Seungwan mengangkat wajahnya dan menggeleng kecil.

"Tidak, sunbae. Selain aku tidak tahu caranya berciuman, aku rasa sangat tidak sopan berciuman dengan, sunbae."

"Wae?"

"Entahlah." Seungwan mengidikkan bahunya. "Kalau begitu, aku masuk kelas dulu, sunbae." Seungwan berdiri dan membungkukkan tubuhnya pada Chanyeol.

Namun dengan cepat Chanyeol menahan tangannya dan menarik Seungwan mendekat, hingga paha gadis itu berbenturan dengan lutut Chanyeol yang sedang duduk. Chanyeol tersenyum kemudian memandang gadis itu lamat-lamat. Ya, ia tahu Seungwan begitu cantik. Dan kecantikan gadis ini lain dari murid yang lain. Ia memiliki karismanya sendiri dan memilih daya tarik yang membuat orang jatuh Cinta padanya.

"Su-sunbae..."

"Ayo bolos," kata pria itu sembari mengusap jemari Seungwan yang ia letakkan di atas pahanya.

"Belum pulang se..."

"Ssst!" Chanyeol menyatukan kening keduanya membuat Seungwan melebarkan matanya dan pipinya kembali memerah. "Aku bilang, ayo bolos."

"Tapi..."

"Atau aku cium?"

"Sunbae! Ibuku akan marah jika tahu..."

• Perfect Princess | Wenyeol  ✔Where stories live. Discover now