n. Ring my bell

3.4K 439 36
                                    

Ia memberhentikan mobilnya di depan rumah Seungwan. Dan meski mereka sudah tiba beberapa detik yang lalu, keduanya masih diam di tempat masing-masing, tanpa berucap sepatah kata pun. Seungwan juga masih nyaman bergeming di posisinya sambil meremas sabuk pengaman yang terpasang di tubuhnya. Sedangkan Chanyeol, ia hanya memandang lurus pada spidometer mobilnya.

Entah apa yang mereka pikirkan, yang jelas suasana di mana semuanya menjadi canggung kembali terjadi, setelah kejadian di taman bermain tadi. Ya, ingatkan Seungwan bagaimana lelaki ini mencium bibirnya dengan lembut, hingga membuat segalanya gelap dan perutnya seperti dihinggapi banyak kupu-kupu.

Seungwan tidak mengelak bahwa ia merasa jantungnya berdebar, bahkan ia merasa bisa mendengarkan suara debaran itu sampai detik ini. Dan Chanyeol, ia merasakan hal yang sama dengan Seungwan, dan ia juga tidak bisa menutupi perasaan malunya. Padahal, ini bukan yang pertama kalinya ia mencium seorang gadis.

Selain itu, Seungwan juga menyimpan banyak pertanyaan di benaknya. Hubungan apa yang sedang mereka jalani sekarang? Apakah Chanyeol tidak berniat memperjelas status mereka? Apakah mereka ini? Kekasih? Sahabat? Senior dan junior? Tidak, mana ada hubungan Senior junior sampai pada tahap ciuman? Ini lebih dari semua itu. Dan meski mereka tidak mengungkapkan perasaan sayang itu dengan kata-kata, namun bukankah semua sikap Chanyeol pada Seungwan sudah menunjukkan bagaimana perasaannya pada gadis ini?

Apakah Seungwan tidak bisa melihat itu?

Ya, bukannya tidak bisa melihat, hanya saja Seungwan takut bahwa semua yang mereka lakukan ini dilakukan tanpa dasar yang jelas, maksud Seungwan, mungkin saja Chanyeol hanya menjadikan dirinya pelampiasan karena merasa belum bisa putus dari Tzuyu. Atau mungkin, dia hanya gadis bodoh yang bisa dipermainkan?

"Sunbae..."

"Seungwan..."

Keduanya saling menatap saat memanggil nama secara bersamaan. Seungwan menunduk malu sedangkan Chanyeol tersenyum gemas. Entah kenapa, setiap tingkah laku Seungwan mampu membuatnya terpanah. Chanyeol juga bisa begitu gemas dengan gadis ini hingga ia tidak tahan untuk mencubit pipi gadis tersebut.

"Seungwan duluan," kata Chanyeol mengusap pucuk kepala Seungwan lembut.

"Emm... Terima kasih sudah mengantarku pulang," kata gadis itu menundukkan kepalanya.

Chanyeol mengangguk, lalu menggenggam jemari Seungwan dan mengusap jemari itu dengan lembut. Sungguh, gelenyar aneh itu kembali Seungwan rasakan dan kali ini begitu hebat membuat rasa aneh di dalam jantungnya.

"Tadi, Sunbae, mau bilang apa?"

"Masuklah, sudah hujan." Chanyeol menatap langit yang semakin gelap, pun gerimis sudah turun membasahi bumi.

Seungwan meremas tas ranselnya lalu membuka sabuk pengamannya. Dan ketika tangannya hendak membuka pintu mobil, ia berhenti sejenak dan memejamkan matanya. Ia ingin kejelasan, ia tidak tahan jantungnya terus berdetak di dekat pria ini. Pria yang sudah mencuri ciuman pertamanya, hingga membuat kepalanya pening.

"Sunbae... Aku..."

Baru saja Seungwan membalikkan badannya lagi pada Chanyeol, lelaki itu menarik tengkuk Seungwan mendekat dan menyatukan bibir mereka untuk kedua kalinya hari ini. Dan Seungwan merasa jantungnya kembali bermasalah saat hal ini terjadi. Bagaimana bisa jantungnya berdetak dengan kecepatan di atas rata-rata seperti ini? Dan lagi, kenapa Chanyeol gemar sekali membuatnya kacau begini?

Tidak tahukah Chanyeol bahwa Seungwan mungkin bisa mati muda karena sering terkena serangan jantung mendadak.

Seungwan pun meremas jemari besar Chanyeol yang berada di tengkuknya. Dan Seungwan bisa merasakan bibirnya sedikit terbuka hingga Chanyeol berhasil melumatnya sedikit. Oh sungguh, ingatkan mereka berdua bahwa Seungwan baru kelas satu SMA dan Chanyeol sudah mengajarinya hal tercemar seperti ini.

• Perfect Princess | Wenyeol  ✔Where stories live. Discover now