dua; lana

1.1K 141 24
                                    

May, 2016

"MIN YOONGI sialan itu, dia benar-benar. . . Ah sialan pokoknya! Kapan kau akan tempeleng kepalanya?"

Aku tertawa, melihat gerutuan Lana yang semakin menjadi-jadi karena Yoongi. Dia lucu. "Dia hanya bersikap manis." Ucapku jujur.

"Manis? Manis?! Manis pantatku! Kau tahu apa yang dia lakukan semalam? Dia—Dengar ya, Nara, dia menghancurkan masa depanku! Masa depan sahabatmu ini! Aku!"

Aku menumpu daguku di atas punggung tanganku dan tersenyum penuh arti menatap Lana. "Memangnya. . . Semalam kalian melakukan apa?"

"Aku tidak mau ingat! Dia merusak segalanya!"

"Yoongi bilang, dia hanya mengecup bibirmu dua detik."

Lana melotot. "Kau tahu?! Dia cerita?!"

"Memangnya aku cenayang kalau tidak dikasih tahu? Lana, maaf ya kakakku mengambil first kiss-mu, lagipula kalian cocok. Kenapa tidak pacaran saja?"

"Kau tolol atau—AH!!" Kepala Lana menunduk ke bawah otomatis, dahinya hampir mencium meja kayu jati yang bakal sakit kalau seandainya itu benar-benar terjadi, untungnya tidak—kembali ke Lana, kepalanya langsung menoleh ke sumber masalah, Min Yoongi, kakak manis-ku.

"Yang ada kau yang tolol, tolol." Celetuk nya sesaat mendaratkan bokongnya di kursi sebelah Lana.

Lana membalas Yoongi dengan teriakan khasnya lalu tangannya menjambak rambut hitam milik Yoongi, "Sialan kau Min Yoongo, kau akan mati di Kongo, kau mati hari ini sialan!"

Yoongi balas teriak dan mendorong kepala Lana paksa berusaha menjauhinya jadi mereka makin ramai sendiri. Aku menyedot es matcha yang dibelikan Yoongi, tapi aku baru sadar kalau dia menulis sesuatu di gelas plastik itu. Aku tersenyum saat membaca deretan tulisannya,

Selamat bulan May! Beruntung bisa bertemu denganmu, makan yang banyak.

blue sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang