lima belas

304 56 4
                                    

AKU mendengar suara pekikkan Lana yang khas nya sangat luar biasa. Sangat nyaring dan keras, lalu disusul dengan suara Yoongi yang agak besar tapi tidak terlalu besar. Aku menyisir rambutku asal, agak terlihat rapih saja, dan menyambar hoodie merah yang tersampir di kursi depan meja belajarku.

Kakiku buru-buru turun ke lantai bawah dimana suara-suara calon suami istri saling berseru satu sama lain. Rasanya telingaku ingin pecah saja saat mendengar mereka bahkan dari jarak lima meter. Percayalah, mereka memang se-berisik itu.

"Nah! Ini ada manusianya! Kenapa kita tidak tanya saja, hah?!"

"Tanya saja! Kau pikir dia ke bawah untuk apa? Mengambil minum!"

Aku mengambil satu kaleng kola dari kulkas dan membuka penutup kalengnya santai, setelah meneguknya sekali aku mengeluarkan jawaban dari pertanyaan yang tidak pernah mereka sampaikan kepadaku, "Aku ikut. Pesta? Lomba dance kan? Kudengar banyak yang ikut." Ucapku.

Lana mengeluarkan senyuman kemenangannya di depan Yoongi. "Aku dapat jatah lima gelas." Tangannya menyibakkan rambutnya ke arah Yoongi yang di balas dengan jambakan maut oleh Yoongi, suara teriakan Lana kembali terdengar.

Aku buru-buru merangkul Lana cepat sebelum Lana membalas dengan tindakan lebih brutal kepada Yoongi yang pasti bakal makan waktu lama untuk sampai disana. "Ayo, kita bersosialisasi." Ujarku.

Lana membalas rangkulanku dan kami berjalan mendahului Yoongi. "Apa hebatnya Hoseok sampai otakmu mutar seperti ini?"

"Ini bukan untuk Jung Hoseok. Tapi kau."

Satu tangan lain Lana yang bebas meraih pundakku, bibirnya moncong ke wajahku. "Uuuuh, manis sekali."

Aku mendorong wajahnya. "Yikes!"

Butuh waktu sekitar duapuluh menit untuk sampai ke tempat perlombaan atau tempat pesta yang Jung Hoseok maksud. Kami menggunakan mobil Bibi Marie diam-diam. Lana terus-terusan menenangkanku tentang mobilnya karena dia bilang ini bukan yang pertama kalinya kita melakukan ini. Lana dan Yoongi sudah sering diam-diam ke pesta blok bersama mobil ini.

"Jangan sentuh semua minuman yang ada disini, mengerti?" Perintah Yoongi.

Lana mengangguk, kali ini aku melihatnya satu pendapat dengan Yoongi. "Jangan makan juga, kue, atau apapun, bahaya ada narkoba."

Aku semakin bergidik. Kalau begitu harusnya aku bawa satu kardus kola kemari ya?

Selanjutnya Yoongi sudah menghambur dengan teman-teman gengnya, yang kata Lana mereka semua itu sampah. Aku hanya mengiyakan saja dan membiarkan Lana menarik tanganku kesana dan kemari, lalu dia berhenti saat kami sampai di tempat perlombaan dance yang Jung Hoseok maksud.

"Jung Hoseok itu keren saat ia melakukan dance nya. Kau tidak tahu itu, seperti ada karisma nya." Jelas Lana, memberikan aku informasi semenjak aku baru tahu kalau Jung Hoseok juga aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler. "Kau tahu Jeon Jungkook? Dia adik kelas. Seumuran sih denganmu. Dia dan Jung Hoseok cukup dekat, dia juga jago, dia seperti kesetanan kalau sudah di panggung."

Aku mengangguk-angguk ria, memerhatikan dua kelompok yang berada di panggung yang tidak tinggi itu, mereka tengah mempersiapkan diri untuk tarian tarian. Apa namanya? Ah iya, dance battle.

Lana menarikku ke tempat yang lebih dekat dari panggung. Katanya, untuk newbie seperti aku, wajib untuk melihat pertunjukan sedekat ini supaya kita bisa mendapat feelnya. Aku saja bingung feel apa yang dimaksud, mungkin agar aku terkesima dengan badan-badan pria yang meliuk-liuk itu ya? Hmm, mungkin.

Tidak lama kemudian, suara lagu genre hip hop, rap, dan semacam R&B mulai menggema. Lana bersorak gembira, tangannya meremas telapak tanganku sambil mengangkatnya sekali-kali. Suasana euforia memang tidak bisa berbohong saat salah satu tim lawan Jung Hoseok mulai melakukan aksi tariannya. Keren. Aku bertepuk tangan gembira, sumpah, laki-laki seperti ini sangat keren melakukan dance modern seperti ini.

Jeon Jungkook, teman satu angkatan ku yang tertunda membalas dengan tarian yang jauh lebih keren dari yang aku harapkan, apalagi ketika jari-jarinya menyisir rambut hitam legamnya dengan keren, dan tampan. Wow, Lana benar, dia kesetanan.

"Kau lihat itu?! Jung Hoseok adalah rajanya! Kau lihat body nya?! Damn boy!" Lana berseru riang.

Aku tidak bisa menahan euforiaku juga saat Jung Hoseok melakukan tarian yang bikin semua orang membuka mulutnya speechless. Gila, dia se-keren itu ya?

Terakhir, sebelum dia mundur ke kerumunan kelompoknya, kami sempat bertukar pandang. Aku mengacungkan ibu jariku kepadanya sambil tertawa lebar, balasannya, dia mengerling kepadaku.

Whew, aku merasa di serang.

blue sideWhere stories live. Discover now