enam

358 74 8
                                    

YOONGI tertidur lagi di atas sofa.

Sudah malam ke berapa lagi dia melakukan hal ini. Padahal tadi malam cuacanya agak dingin dan dia dengan kaos putih polos nya tidur begitu saja di atas sofa tanpa selimut? Kakakku sudah gila.

"Kau akan telat, cepat bangun!"

Yoongi mengerang sambil melambaikan tangannya, menyuruhku untuk menyingkir. Aku tetap memaksa, menggoyangkan tubuhnya, bagaimanapun juga dia harus bangun dan aku tidak akan berhenti sampai dia bangun.

"Berangkat duluan sana, aku ingin tidur 10 menit lagi."

Dia nyigo. Mana ada.

"Kau mau aku menelpon Lana dan mengguncang rumah ini?" Ancamku, masih sibuk menggoyangkan badannya. Yoongi itu penyakitan, penyakit tidur. Makanya aku selalu membangunkan dia satu jam sebelum berangkat. Laki-laki ini ternyata memiliki kebiasaan gila, yang pasti bukan dari gen Ibu, siapa sih ayah nya?

Aku mendengarnya terkekeh. "Si sialan itu tidak akan bangun." Ucapnya.

"Sejak kapan kau jadi cenayang? Min Yoongi! Ayo! Bangun!"

"Sumpah, kepalaku pusing sekali."

Otakku tiba-tiba berdenting. Bunyi nya seperti notifikasi ponsel milikku. Min Yoongi mulai bertingkah. Ini bukan tanda yang baik. Aku melakukan instingku dengan mendekatkan kepalaku ke kepalanya, mengendus bau-bau yang bisa di curigai.

"Yoongi." Hidungku mengendus. "Kau—"

"SIALAN KALIAN JUGA BELUM BERANGKAT?!"

Aku menaikkan kepala otomatis, oh tidak pintu rumahku.

"Nara! Ambilkan aku susu! Biar aku urus si dongo ini!"

Meski aku tidak bisa menganalisis bau-bau Yoongi tapi tidak apalah, lagipula dia berada di kamarnya terus semalam. Dia tidak keluar. Dan Lana disini, pawang nya datang. Aku langsung berjalan ke dapur, mengiyakan Lana yang sudah mengambil jarak jauh dari sofa dan mengambil kuda-kuda. Entahlah.

Selanjutnya aku bisa mendengar Yoongi berteriak kesal. "SIALAN KENAPA AKU MELIHATMU LAGI?!"

Yoongi sudah bangun.

--

kemaren ga sempet nonton comeback stage + soribada awards doong😖😖

blue sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang