Bagian 3

29.7K 3.1K 76
                                    

'Semua berawal dari pertemuan'

~•~•~

Lalisa terpaksa harus pulang sendiri karena Revan harus mengantar Nina pulang.

Ia pulang menaiki angkot dan terpaksa berhenti di depan gerbang perumahannya yang terbilang cukup jauh untuk ke rumahnya jika harus jalan kaki.

Saat Lalisa sedang jalan melewati pos satpam ia disapa dengan ramah oleh satpam kompleknya.

"Eh neng Lalis tumben jalan biasanya sama den Revan, lagi selek ya sama Revan?" tanya satpam itu yang sudah terlihat tua.

Yaps, Lalisa dan Revan memang selalu dikira pacaran karena kedekatannya dari kecil.

Lalisa tersenyum, "Enggak kok pak, Revan masih ada tugas di sekolah," jawabnya tentu bohong.

"Yaudah pak duluan ya," pamitnya sambil melanjutkan jalannya.

Lalisa kembali jalan sambil memegang kedua tali tas gendongnya yang berwarna pink, namun saat melihat ke bawah ternyata tali sepatunya lepas kemudian ia segera jongkok untuk mengikat tali sepatu.

Dan tiba-tiba saja ia terciprati becekan yang berada di sampingnya membuat Lalisa terkejut dan langsung melihat ke depan yang ternyata sebuah mobil yang melaju dengan cepat.

"Dasar gila!!!" teriak Lalisa.

Kemudian ia berdiri membersihkan roknya sambil menggerutu menyumpah serapahi orang yang membawa mobil tersebut.

"Awas aja tuh mobil kalo ketemu sama gue lagi! Untung sempet liat plat nomornya tadi," gumamnya.

Lalisa pun kembali melanjutkan langkahnya yang sedikit lebih cepat agar segera sampai rumah.

~•~•~

Saat Lalisa sampai di depan pekarangan rumahnya, ia melihat sebuah mobil sedan berwarna hitam. Mobil yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Namun saat melihat plat nomornya, Lalisa langsung terbelalak.

"Wah wah ini mobil yang tadi nih!!!" Lalisa pun langsung masuk ke rumahnya dengan terpogoh-pogoh.

Lalisa langsung masuk ke rumahnya tanpa salam karena ia sudah tidak sabar bertemu dengan orang itu.

"Mama," panggil Lalisa sambil mengedarkan pandangannya.

Lalisa yang mendengar suara dari ruang makan langsung ke sana memastikan bahwa Mamanya ada disitu.

Dan benar saja. Saat Lalisa muncul di ruang makan, ia menjadi pusat perhatian. Seketika Lalisa kicep dan tersenyum kaku.

"Lalis sini," Fellyana langsung berdiri lalu menghampiri Lalisa dan merangkulnya.

"Oh itu Lalisa, Fell. Anak kamu? Cantiknya..." puji tamu itu sambil tersenyum ramah.

"Makasih tante," Lalisa kikuk.

Fellyana pun langsung menarik tangan Lalisa untuk ikut duduk. Saat Lalisa duduk di samping Mamanya ia tertunduk malu.

"Lalis, mereka ini teman Mama waktu SMA." Fellyana memperkenalkan keduanya.

Lalisa mengangkat kepalanya dan lagi-lagi hanya tersenyum.

"Eh, tapi kalo om mantannya mama mu dulu," laki-laki disebelahnya pun langsung menyeringai.

Yoursحيث تعيش القصص. اكتشف الآن