Extra Part #2

227K 10K 280
                                    

Suara bel berbunyi mengalihkan perhatian Agatha dan Raksa yang tengah beristirahat di ruang tengah. Agatha berjalan ke pintu, lalu membukanya.

Sorak gembira sambutan Agatha terbalaskan oleh pelukan dari sahabat lamanya yang selama ini memilih tinggal di negara orang bersama anak dan suaminya. Rhea mencium kedua pipi Agatha, begitupun sebaliknya.

"Aduhhh, udah lama banget gak ketemu. Kangen tau," kata Agatha sambil menuntun Rhea dan Oskar masuk.

"Raksa," kode Agatha pada putranya yang asik menonton sambil menaikkan kakinya ke atas meja.

Rhea dan Oskar tersenyum melihat cowok itu. Tanpa sungkan, Oskar menatap pahatan wajah Raksa yang tidak jauh berbeda dari teman masa SMA-nya dulu, Galaksi.

"Mirip sama Papanya. Dia anak kamu atau cuma anak Galaksi, Tha? Kok gak ada mirip-miripnya sama kamu?" tanya Oskar seraya tertawa pelan.

Agatha dan Rhea ikut tertawa. Sementara Raksa, cowok itu tersenyum canggung ke Oskar.

Setelah meminta Raksa memanggil Galaksi untuk datang, Agatha pergi ke dapur untuk membuatkan minum. Agatha kembali bertepatan dengan kedatangan Galaksi dan Raksa.

Oskar berdiri ketika Galaksi berada di sampingnya. "Lama gak ketemu, bro."

Oskar dan Galaksi berpelukan secara gentle. Tatapan datar Galaksi masih sama seperti masa SMA dulu, tidak ada yang berubah. Dalam hati, Oskar memuji kesabaran Agatha yang betah hidup seatap bersama laki-laki batu itu.

"Rhe, mana si gadis?" tanya Agatha celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang.

"Lagi di mobil, orangnya ketiduran. Bentar-"

Belum selesai Rhea berkata, suara ringisan dari arah pintu membuat tatapan semua orang beralih.

Glessia mengusap dahinya yang tidak sengaja menabrak pintu. Akibat baru bangun tidur, jalannya jadi sempoyongan dan tidak bisa melihat jalan dengan jelas.

Rhea bangkit dari posisinya. "Gless, udah dibilang kalau jalan liat-liat."

Air mata hampir saja turun dari balik mata Glessia kalau saja Rhea tidak mempelototinya. Alhasil cewek itu hanya menahan aliran sungainya sambil berdiam diri di ambang pintu.

Raksa menatap datar cewek dengan rambut acak-acakan itu. Dengan cepat Raksa mengalihkan pandangan ketika Glessia menatap ke arahnya.

Agatha meminta Glessia untuk duduk di sampingnya. Agatha mengulurkan tangannya untuk mengusap jidat Glessia yang memerah. "Sakit ya..."

Semua orang hanya diam memperhatikan konteraksi antara kedua perempuan yang untuk pertama kalinya bertemu itu. Rhea meringis dalam hati, Mommy nya siapa, yang repot siapa.

Selesai berbincang tentang segala hal, Galaksi beserta anak-istrinya pamit untuk pulang. Agatha sekarang tau alasan kenapa Rhea jarang menghubunginya setelah mereka sama-sama sudah lulus kuliah.

Rhea yang memang otaknya lebih cerdas dari Agatha, memilih menyibukkan diri dengan mengambil pekerjaan di sebuah perusahaan. Tanpa diketahui awalnya, ternyata pemilik perusahaan tersebut tidak lain tidak bukan Oskar, yang notabenya mantan senior mereka selagi SMA.

Jodoh memang tidak kemana, buktinya setelah beberapa bulan bekerja sebagai asisten seorang bos, Oskar melamar Rhea dan mereka menikah 6 bulan kemudian.

Hingga saat ini kedua suami-istri itu masih memiliki jadwal yang padat akan pekerjaan kantor, berbanding terbalik dengan Agatha yang bahkan untuk membuka usaha kecil-kecilan saja dilarang keras oleh Galaksi.

Alasannya cukup jelas, takut Agatha lepas pantau dari anak sematawayang mereka. Dan sekarang Agatha bisa memahami kecemasan Galaksi dari cerminan keluarga Rhea. Terlalu sibuk pada pekerjaan, Glessia sampai-sampai tidak jarang tinggal sendiri di rumah.

Untung saja sekarang mereka sudah pindah dan tinggal di sebelah rumah, Agatha jadi bisa memantau cewek itu kalau saja kedua orangtuanya sibuk berpergian.

"Raksa," panggil Agatha ketika putranya ingin kembali ke kamar.

"Iya, Ma?"

"Sini dulu, deh."

Raksa mengambil duduk di samping kanan Agatha. Keningnya menyerngit tanda kebingungan.

"Mama mau bicarain soal Glessia."

Mendengar nama cewek yang baru dia kenal, Raksa seketika merubah raut wajahnya menjadi datar. Sudah dipastikan hal yang tidak dia sukai akan menjadi salah satu permintaan Agatha.

"Ma-"

"Karna Glessia satu sekolah sama kamu, Mama mau kalian berangkat dan pulang sama-sama. Dia masih baru di sini, kali aja dia kesasar atau diculik. Mama gak mau hal itu terjadi."

"Ma-"

"Kamu harus jadi temen yang baik, temenin dia kemana pun, jagain dia kalau ada masalah. Mama gak mau tau alasan apa yang mau kamu sampaikan, pokoknya keputusan Mama sudah bulat. Titik!"

Dan disinilah awal kekesalan Raksa pada cewek berponi dengan nama lengkap Glessia Sinta.

THE AND※

Selesai oke! Gak ada tambahan lagi. Tau gak, sih, bikin tambahan extra part dengan ide udah mentok itu ibaratkan berhadapan sama ujian akhir semester. Untung aku baik, jadi dibikinin, hmm😁

Makasih yang udah mau nungguin cerita ini, makasih yang udah masukin ke list bacaan kalian. Makasih juga yang sampai saat ini udah mau sabar ngadepin author yang sukanya ngaret sama gantungin anak orang. Maaf😘

Info sedikit, sebenernya ada squel. Di lapak squel udah ada 4-5 chapter, tapi masih belum aku revisi. Maunya dipublikasikan kalau chapternya udah lumayan banyak. Mayanlah kalau males ngetik langsung dipublish yang ada aja. Jadi masih mau tau kelanjutan cerita abal-abalan ini? Yang pasti, di squel ceritanya lebih memusat ke 'dua pasangan baru' daripada Galaksi dan Agatha. Anggep aja cerita mereka udah tamat lah.

Oke, see you in the new story!







Salam hangat dari saya,
calon masdep Chanyeol.

Cool Senior [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now