Klan Tanah Joscellyn

106 68 20
                                    

Kali ini aku juga bangun lebih awal seperti kemarin untuk mengerjakan hukuman yang aku dapatkan.

Aku mengambil sapu lidi dan membersihkan halaman hingga jam pelajaran pertama hampir tiba. 

Aku berjalan kekamar dan membuka pintu lemari kecilku dan menatap setiap baju yang aku punya.

"Hari ini adalah jadwal dilapangan!" dengusku kesal sambil melihat kearah bajuku yang sudah robek dan tak layak dipakai lagi. 

"Kate sialan!!!" teriakku dalam hati sambil membongkar satu persatu pakaianku .

Karena bertarung dengan Kate hari itu seragam berlatihku jadi sangat rusak dan aku rasa seragamnya juga rusak.

Aku mengambil sebuah celana panjang ketat berwarna hitam yang sedikit ringan agar tidak memberatkanku jika nanti aku disuruh berlari.

"Kita lihat baju apa yang cocok disini untukku?" ucapku sambil melihat lagi kearah baju yang tergantung didalam lemari.

Aku mengambil sebuah baju berwarna hitam yang terbuat dari karet elastis dengan risleting yang membelah baju itu menjadi dua dibagian belakang.

Aku Menuju lapangan dan berbaris di barisan. Aku melihat seluruh temanku dan pakaian mereka sama hanya aku dan Kate yang menggunakan pakaian berbeda. 

Kami berbaris dengan rapi dan mendengarkan perintah dari Mr. Theo.

"Anak-anak!!" seru Mr. Theo menenangkan kami semua.

"Tolong diam!!" ucap Mr. Theo meninggikan suaranya dan membuat mereka semua terdiam dan melihat kearah Mr. Theo.

"Aku tidak ingin hanya melatih kekuatan alami kalian. Tapi aku juga akan melatih kekuatan fisik kalian" ucapnya menerangkan sambil tersenyum.

"Ada pertanyaan?" tanya Mr. Theo sambil melirik kami semua.

"Mr??!" ucap seseorang diantara kami sambil menhangkat tangannya.

"Ya Keant?" ucap Mr. Theo menanggapi sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Jadi maksudmu,kau ingin melatih fisik kami seperti bertarung dan menggunakan senjata?  Seperti itu?" tanya Keant penasaran dan Mr. Theo tersenyum.

"Tepat sekali!!" seru Mr. Theo sambil mengacungkan jempolnya dan membuat teman-temanku tertawa.

"Kau memang anak yang pintar, aku tidak meragukanmu" ucap Mr. Theo sambil tersenyum dan membuat mereka bertepuk tangan.

Aku melihat kearah Keant yang tersenyum malu dengan wajah yang sedikit memerah.

Aku melihat kesekeliling dan melihat sosok pria itu berdiri tak jauh dibelakangku. Aku menatapnya yang bahkan tak memperdulikan dunia.  Dia bahkan tak melihat sekitarnya dan hanya menatap lurus kedepan.

Aku terus melihatnya hingga dia menyadari aku menatapnya. Dia melihatku hingga tatapan kami bertemu sebelum aku memalingkan wajahku.

Apa dia baik-baik saja?  Setelah kejadian dihutan hari itu?  Meskipun dia terlihat baik-baik saja tapi aku yakin dia tidak baik-baik saja setelah dipukuli oleh bayangan-bayangan hitam itu.

Setidaknya aku harus mengucapkan terima kasih kepadanya karena telah menolongku.

Aku melihat lagi kearah Mr. Theo setelah aku tersadar dari lamunanku.

"Aku akan mempraktekkannya kepada kalian.  Apa ada yang mau menjadi sukarelawan disini?" tanya Mr. Theo sambil melihat kearah kami semua tapi tak ada satupun yang mau menjadi sukarelawan.

Aku melihat kearah miss Vivi yang berjalan tak jauh dari kami.

"Hei!!  miss Vivi bisakah kau kemari sebentar?" teriak Mr. Theo memanggil miss Vivi dan Miss Vivi berjalan mendekat kearah kami.

magic power of the knightsWhere stories live. Discover now