Akhir Riwayatmu Alison

54 36 8
                                    

Kate pov

Selama siang tadi aku selalu pergi mengikuti Alison dan bersama-sama sepanjang hari.

Aku tahu Alison sudah mulai mempercayaiku. Saat aku mulai berdrama dan mulai memaki teman-temanku terutama Jane. Aku mendengar dia berbicara dengan sangat senang di dalam pikirannya itu.

Aku duduk di dalam kamar hanya berdua dengan Alison. Kami menyilankan kaki kami dan duduk saling berhadapan sambil memeluk bantal.

"Alison apa kau tahu tentang rahasia tersembunyi di dalam sekolah kita?" ucapku sambil menatapnya penuh tanda tanya.

"darimana dia tahu tentang ini?" ucapnya di dalam hati.

"Rahasia apa yang kau maksud?" tanya dia lagi kepadaku seakan mengujiku.

"Ada orang yang bilang bahwa sekolah kita menyimpan sebuah kekuatan yang telah diburu orang selama ratusan tahun bahkan ribuan". Ucapku dengan serius untuk memancing dia.

"apa masalah ini sudah menyebar? Aku harus cepat pergi keruangan bawah tanah itu dan memastikan kekuatan itu ada disana" ucapnya lagi dari dalam hati.

Aku benar-benar terkejut dan aku harus memberi tahu Jane secepatnya soal ini.

"Apa kau tahu banyak orang yang sibuk mencari kekuatan itu." ucapku lagi dan dia tersenyum kecil.

"Apa kau tertarik dengan kekuatan itu?" tanyanya dan aku tahu bahwa ini adalah sebuah ujian untukku.

"Aku tidak tertarik sama sekali. Bagiku kekuatan itu ada di dalam diriku sendiri. Aku tidak membutuhkan sumber kekuatan lain untuk membuatku kuat karena aku puas dengan diriku apa adanya." ucapku dengan bijak untuk meyakinkannya.

Seketika aku merasa bagaikan manusia yang benar-benar bijak dan aku pikir aku sangat cocok menjadi puitis.

"aku pikir aku bisa memanfaatkanmu Kate dan kau cukup menarik untuk itu". Ucapnya lagi.

"Apa kau mau membantuku?" tanyanya dan aku pura-pura terkejut.

"Apa kau tertarik?" tanyaku penasaran.

"Ya,aku mau" ucapnya dengan tatapan serius.

"Hmm" gumanku berpura-pura berpikir "Baiklah aku mau, aku akan melakukan apapun untuk sahabat terbaikku jika itu bisa membuatnya bahagia". Ucapku dengan tersenyum manis dan memeluk dia.

Aku menyuruhnya untuk segera tidur bertepatan saat Jane dan yang lain masuk kedalam kamar.

Jane terpaksa tidur dengan Valen karena ada Alison disini. Alison benar-benar harus disingkirkan secepatnya.

Matahari bersinar dengan terang dan membangunkanku. Aku duduk sebentar diatas kasurku lalu memikirkan bahwa ini akan jadi hari bersejarah.

Aku melihat kearah teman-temanku dan mereka semua masih terlelap diatas kasur mereka kecuali Jane yang sudah menghilang.

Aku melihat kearah kamar mandi untuk memastikan apa dia ada di dalam sana dan tiba-tiba pintu kamar terbuka sambil menampakkan sosok yang aku cari.

Aku tersenyum padanya dan kemudian menarik dia keluar dari kamar.

Aku menceritakan tentang semua rencanaku padanya. Dan dia mengangguk paham.

Aku melihat Jabe dari kepala sampai kaki dan melihat dia sudah sangat rapi lalu aku melihat kearah tubuhku dan baru sadar bahwa aku keluar masih dengan pakaian kusut dan muka berantakan dengan rambut yang seperti habis berkelahi.

"Syukurlah tidak ada orang" ucapku sambil menghela napas dan Jane tersenyum kecil.

"Apa yang kau maksud dengan tidak ada orang? Lihat itu" ucap Jane sambil melirikkan matanya kesebelah kiriku dan melihat James, Arthur, dan Kevin sedang berdiri disana.

magic power of the knightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang