Gadis Misterius

74 45 17
                                    

Kate pov

Aku menarik Jane kedalam kamar dan mengunci pintu setelah memastikan tidak ada orang. 

Jane menatapku sambil mengambil posisi duduk di kursi sofa dekat jendela. 

"Aku sudah memikirkannya Jane" ucapku sambil duduk disampingnya.

"Apa?" jawabnya datar.

"Aku akan berpura-pura berada dipihak Alison dan membuatnya percaya kepadaku.  Jadi aku akan mengambil hatinya dengan sandiwara dan berpura-pura memusuhimu karena Alison tidak suka padamu." ucapku menjelaskan dan Jane menatapku lalu tersenyum kecut.

"Kau memang ratu drama." Ucapnya sambil memalingkan lagi tatapannya.

"Aku hanya berdrama jika aku memerlukannya." jawabku sambil cemberut.

"menurutku Sunny yang paling hebat jika melakukan ini.  Dia sangat pintar merayu." ucapku sambil tertawa kecil.
"Dia hanya pintar menarik hati laki-laki." tambah Jane sambil tertawa pelan.

Untuk pertama kalinya aku dan Jane bisa bercanda seperti ini sudah sangat mengagumkan menurutku.  Dia tidak seburuk yang aku kira.

"Ayo pergi sebelum ada yang melihat kita.  Aku pikir ada Alison di dekat sini.  Aku akan keluar dan berpura-puralah kau sedang bertengkar denganku." Ucapnya yang tanpa aba-aba langsung memulai aksinya.

Aku yang terkejut langsung memaki-maki dia yang berjalan keluar sambil membanting pintu.

Aku mengejarnya hingga pintu dan melihat punggungnya yang sudah menjauh.

Dia benar! Ada Alison didekat kamar kami.  Darimana Jane tahu tentang ini?  Apa ini salah satu kekuatannya juga?

"Apa yang terjadi Kate?" Tanya Alison dengan tatapan bingung.

"Aku hanya benci gadis arogan itu!!  Rasanya aku benar-benar ingin membunuhnya!! Dasar gadis sialan!!" bentakku sambil marah-marah.

Aku mendengar Alison berbicara didalam hatinya "Bagus sekali.  Aku pikir rencanaku berjalan lancar dan aku bisa memanfaatkan Kate karena sepertinya dia gadis yang mudah dipengaruhi" ucapnya dan itu sama sekali tidak benar.  Sebaliknya dialah yang akan aku pengaruhi.

"Ayolah Kate biarkan saja dia,  bukankah kalian berteman?" ucapnya sambil tersenyum dan aku mengambil napas dalam.

Dasar gadis bermuka dua!!

"Tidak,  aku tidak berteman dengannya tapi aku rasa hanya kau satu-satunya temanku karena kau yang paling mengerti aku" ucapku sambil tersenyum manis.

Jika saja ini bukanlah sebuah rencana aku tidak akan mau melakukan ini.  Rasanya benar-benar menjijikkan karena aku terlihat seperti dia meskipun hanya sebuah sandiwara.

Jane pov

Aku duduk ditaman sambil tersenyum mengingat bahwa aku akhirnya punya seorang teman selain kakakku.

Aku kembali teringat kakakku bertahun-tahun yang lalu.  Hari itu ulang tahunku yang ke 15.

Aku pergi keluar seperti biasa dan mencari dia di tempat biasa aku menemukannya.  Tapi hari itu rasanya benar-benar aneh. 

Aku melihat kakakku sedikit panik.  Dia menggenggam tanganku dan menyuruhku untuk pergi dari tempat itu.  Aku bertanya padanya apa yang terjadi tapi dia hanya menyuruh seseorang untuk membawaku pergi.

Orang itu menyeretku pergi dan aku melihat kebelakang saat kakakku tersenyum kepadaku dan secara tiba-tiba seseorang menikamnya dari belakang.

Aku berteriak sekuat tenagaku tapi aku tidak melihat kakakku lagi saat aku menghilang dengan teleportasi yang dilakukan orang disampingku.

magic power of the knightsWhere stories live. Discover now