4. Let's Start This Game

12.1K 489 6
                                    

Barnett dan Francesco tergelak kemudian menyetujui ucapan Sean,

"Dan jika kau kalah, berikan Lamborghini Veneno Roadster putihmu padaku," ucap Barnett,

"Dan Pagani Huayra mu padaku," timpal Francesco,

Sean menyeringai dan mengangguk kepalanya.

"Deal,"

-------
Vote dan comment sebelum membaca⭐️

Anna sesekali melirik sahabatnya yang tengah mondar-mandir didepan tv,

"Ada apa denganmu? Kau menghalangi tv!" Kesal Anna karena Megan mengahalangi aktivitas nontonnya,

Megan kemudian duduk disamping Anna dan mencengkram erat lengannya,

"Anna, kau masih ingatkan lelaki sialan yang kuceritakan minggu lalu?" Tanya Megan pada Anna,

Gadis itu menoleh dan mengangguk,

"Aku bertemu dengannya lagi," desah Megan,

Anna berbalik sambil mengerutkan dahinya,
"Lelaki yang menabrakmu itu kan? Dimana kau bertemu dengannya? Apa kau menendang bokongnya?" Tanya Anna bertubi-tubi,

Megan mendesah pelan dan menghela nafas gusar,
"Kau akan sedikit terkejut Anna. Lelaki sialan itu bernama Sean Lawrence yang artinya dia adalah atasanku selagi magang,"

"Dan aku tidak menendang bokongnya. Baiklah, sebenarnya aku ingin sekali menendang bokong lelaki sialan itu tapi aku sungguh memikirkan masa magangku," lanjut Megan dengan nada bicara yang sedikit kesal,

Mata Anna melotot,
"Really?! Oh God, i can't believe this!" Teriak Anna sambil menguncang bahu Megan,

"Terus bagaimana? Dia meminta maaf?" Tanya Anna penasaran,

"Tidak, dia bahkan hampir melakukan pelecehan padaku,tidak! Dia benar-benar melakukan pelecehan padaku. Aku tidak percaya ini, lelaki sialan itu menawarkanku untuk menghangatkan ranjang nya apabila ingin magang disitu," ucap Megan dengan emosi yang hampir meletup,

"Oh Tuhan! Kau baik-baik saja? Apa kau masih perawan?"

Plak!

Megan menampar keras kepala Anna yang membuat gadis itu meringis,

"Kau punya otak? Aku sungguh tidak sudi menyerahkan keperawananku pada lelaki sialan pecinta selangkangan seperti Sean Lawrence," ucap Megan menatap tajam kearah Anna,

"Hei! Aku hanya bertanya bodoh!" Umpat Anna karena Pukulan Megan sangat terasa di kepalanya.

"Anna! Aku menampar pipinya dua kali dan membentaknya, aku sangat takut. Baiklah, aku tidak takut padanya tapi sungguh, aku takut pada masa magangku yang berada pada tangan lelaki sialan itu," Megan sedikit menyesal melakukan tindakan itu.

"Kau? Apa?! Kau membentak bahkan menampar atasanmu dua kali?"

"Percayalah Megan, magang mu berada diujung tanduk kegagalan," lanjut Anna menatap prihatin pada Megan,

"Apa yang harus kulakukan Anna?" Tanya Megan panik,

"Minta maaf padanya dan katakan kau menyesal melakukannya,"

Megan berdiri dan berkacak pinggang,
"Tidak! Aku tidak mau! Aku tidak sudi meminta maaf pada lelaki sialan itu,"

"Maka bersiap-siaplah akan kejadian yang tak kau inginkan terjadi Megan,"

Stole The Bastard HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang