9. A Day With Jerk

11.2K 461 2
                                    

Satu ciuman mendarat dengan sempurna di bibir ranum Megan,

"Kau?!"

"Aku sudah memperingatimu nona, diam atau kucium bibirmu, dan kau lebih memilih untuk kucium," balas Sean sambil menyeringai.
-------
Jangan lupa vote dan comment⭐️

Mata biru Megan menelusuri setiap penjuru ruangan megah bergaya Eropa ini. Ia mendengus pelan saat mengingat lelaki yang meninggalkannya di meja yang penuh alkohol ini. Lelaki itu berpesan agar Megan tetap diam dan tidak berbicara pada orang asing.

"Hei," suara seorang lelaki dari belakang membuat Megan tersentak kaget, ia menoleh dan melihat seorang lelaki tampan dengan setelah kemeja putih yang dibaluti jas biru dongkernya tengah menatapnya sambil tersenyum simpul.
Dahi Megan mengerut dan menatap tajam kearah lelaki yang berani menepuk bahunya itu.

"Hei hei! Jangan menatapku seperti itu. Perkenalkan namaku Mateo Korsakov,"

"Megan," jawab Megan acuh,

"Kau mau minum?" Tawar Mateo tetapi gadis itu menggeleng pelan,

"Aku tidak bisa meminum alkohol,"

"Kau harus mencobanya,"

"dua gelas Cheval Blanc ," lanjut Mateo pada seorang bartender disana. Dahi Megan mengerut bingung saat lelaki itu menyebut nama wine yang tidak ia tahu sama sekali.

"Ini dua gelas Cheval Blanc 1947," ucap bartender tersebut sambil menyodorkan dua gelas cairan yang sangat menyegat itu,

"Cobalah," ucap Mateo. Megan ragu-ragu untuk meminum itu, tangannya bergerak menjapai gelas mini itu. Dalam sekali tegukan Megan dapat menghabiskan segelas wine.

"How? You like it?" Tanya Mateo pada Megan yang sedang memasang wajah anehnya,

"Rasanya sangat aneh tapi aku menyukainya," ungkap Megan polos sambil mencecap rasa wine yang masih terasa di lidahnya,

"Kau mau lagi?" Tawar Mateo, Megan mengangguk antusias dan akhirnya Megan hampir tak sadarkan diri dengan 4 gelas wine yang sudah kosong.

"Kau ingin mencoba sesuatu yang menarik, Megan?" Tanya Mateo sambil mengelus pelan bahu telanjang Megan.

"Hentikan sialan, itu sangat menggelikan," racau Megan sambil meronta dibawah kuasa Mateo. Lelaki itu menyeringai sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Megan tapi sebelum itu terjadi, sebuah pukulan telak menghantam wajah tampan Mateo.

"Itu hadiah untuk bajingan yang berani menyentuh milikku," dahi Megan mengerut mendengar suara bariton yang sangat dingin itu. Ia kemudian ditarik ke pelukan seorang pria, Megan mendongak dan melihat wajah tampan yang sering ia temui akhir-akhir ini.

"Sean? Kaukah itu? Sean! Oh astaga lelaki tampan ini memelukku," racau Megan tertawa lepas sambil memeluk erat badan Sean.

"Kau dalam pengaruh alkohol Megan,"

"Aku tidak mabuk! Hei! Kenapa kau meninggalkanku sendirian?! Hahaha..kau bajingan Sean," racau Megan semakin keras. Sean yang merasa diperhatikan seluruh pasang mata pun malu dan menggendong gadis itu menuju parkiran. Iya, mereka pulang. Sean tidak mungkin membiarkan gadis ceroboh semacam Megan berlama-lama di pesta.
Sean hampir lepas kendali saat tangannya menyentuh langsung punggung telanjang Megan apalagi buah dada yang dibaluti gaun merah itu bergerak seirama dengan pergerakan langkah Sean. Sialan! Aku harus mandi air dingin selepas ini. Maki Sean dalam hati.

Stole The Bastard HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang