10. The Devil Side

10.6K 409 2
                                    

"Kurasa kau harus pulang. Supir akan mengantarmu," lanjut Sean sambil berdiri.

"Tentu saja aku akan pulang," sinis Megan sambil berjalan menjauh.

"Ck. Aku merasa tertantang. Kau dalam masalah besar Megan Sanders," gumam Sean menyeringai.
--------
Vote dan comment sebelum membaca⭐️

"Baiklah, apa yang harus aku lakukan dihari minggu yang membosankan ini?" Tanya Megan sambil berguling-guling diatas kasurnya. Ia kemudian meraih ponsel dan menelpon seseorang,

"Kau dimana?"

"....."

"Aku sangat bosan, bisakah kau temani aku berjalan-jalan?"

"...."

"Ada masalah pagi ini sehingga aku bangun dengan cepat. Oh ayolah Anna!" Rengek Megan pada seseorang yang bernama Anna itu.

"....."

"Baiklah. Selamat tidur kembali Annabeth, aku tak akan menganggumu," sinis Megan kemudian menutup telepon. Ia melihat jam weker dan benar saja, masih jam 7 pagi. Ini masih jam tidurku batin Megan kecewa.
Ia kemudian meraih mantel dan beranjak dari apartemennya.

"Aku harus meminum sesuatu," gumam Megan ketikan melihat sebuah kedai yang berada tak jauh dari gedung apartemennya.

"Coklat panasnya satu," ucap Megan pada salah satu pelayan disana,

"Baik. Silahkan menunggu," balas pelayan tersebut kemudian meracik pesanan Megan.

Megan mengedarkan pandangannya kemudian terhenti pada seorang lelaki yang sedang duduk sambil menatap minumannya.

"Kyle," gumam Megan.

"Nona, ini minumannya," ucap pelayan tersebut sambil menyodorkan minuman berwarna coklat itu.

"Ini, terima kasih." Balas Megan sambil memberikan beberapa lembar uang.
Kakinya melangkah menuju lelaki yang ia panggil Kyle tadi.

"Kyle! Oh Lord! Bagaimana aku bisa bertemu denganmu disini?!" Pekik Megan semangat. Lelaki yang dipanggil Kyle ini tersentak kaget saat mendengar pekikan seorang wanita didepannya.

"Megan?" Tanyanya memastikan,

"Ya! Ini aku Kyle! Megan Sanders,"

"Holy shit! Kau semakin dewasa dan cantik," ucap Kyle sambil menarik gemas kedua pipi Megan.

"Tentu saja. Hei! Jauhkan tanganmu dari pipiku," ucap Megan meringis,

"Maafkan aku. Aku sangat senang bertemu teman lama disini," ungkap Kyle sambil tersenyum manis. Bahkan senyumannya dapat membunuhku batin Megan tak habis pikir.

"Bukankah kau pindah ke Sydney?" Tanya Megan mengingat bahwa Kyle pernah mengatakan bahwa ia akan pindah ke Australia saat mereka lulus di bangku menengah atas.

"Tidak jadi. Keluargaku sepakat pindah ke Las Vegas," jawab Kyle sambil menyeruput kopinya.

"Lantas, apa yang kau lakukan di New York?" Tanya Megan penasaran,

Stole The Bastard HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang