7. Plan

10.1K 452 2
                                    

Sean mengangkat sebelah alisnya sambil tetap memandang wajah cantik Megan,
"Bagaimana?" Tanya Sean memastikan,

"Baiklah aku mau," jawab Megan terpaksa.

Sean menyeringai puas mendengar ucapan Megan, Welcome to my world little girl.

------------
Vote dan comment sebelum membaca⭐️

"Buatkan saya kopi," suara perintah itu membuat gadis yang sedang berkutat dengan Imac nya menoleh dengan dahi mengerut,

"Anda tidak mempunyai telinga?" Ucapnya lagi, gadis disofa itu berdecak kemudian pergi meninggalkan lelaki yang tengah menatap tajam kearah gadis yang sudah tak terlihat itu.

Tak berselang lama gadis ini datang membawa secangkir kopi dan menaruhnya diatas meja kerja lelaki ini dengan sedikit keras,

"Ini kopi anda sir, tolong jangan menganggu saya beberapa jam kedepan, saya mempunyai pekerjaan. Laporan saya belum diketik," cerocosnya panjang lebar seakan meminta keringanan pada atasan yang menghukumnya ini,

"Ya sudah, duduklah disofa dan kerjakan tugasmu," ucap Sean dingin sambil menyeruput kopi yang dibuat oleh Megan tadi,

"Tapi sa-"

"Tidak ada bantahan Megan, duduk atau hukumanmu diberatkan," potong Sean sambil menatap geli kearah Megan yang sudah memasang wajah masam, Sekarang aku ingin menendang kemaluannya, gerutu Megan dalam hati.

Jam sudah menunjukan pukul 6 sore tapi tak ada tanda-tanda atasannya itu mengangkat bokongnya dari kursi kebesarannya itu, Megan sedikit mendesah pasrah kala mengetahui bahwa atasannya itu sedang lembur, Aku tak akan pulang cepat, batinnya frustasi.
Megan sekali-kali melirik kearah Sean berharap lelaki itu segera beranjak dari sana dan hal itu membuat ia sedikit mengantuk dan tertidur dengan posisi menunduk.

Sean melirik kearah arloji mahalnya dan melihat sudah jam 6:30 pm, ia menghembuskan nafas pelan dan mendongakkan kepalanya pada gadis yang tengah duduk sambil menunduk itu. Sean kemudian berdiri dan menuju kearah sofa dimana Megan berada,

"Megan," panggil Sean tapi tidak ada tanda-tanda gadis itu bergerak,

"Megan, kau tak pulang?" Tanya Sean mengabaikan bahasa informalnya, dahi Sean mengerut saat melihat mata gadis itu tertutup sempurna,
"Dia tertidur?" Gumam Sean sambil menepuk pelan bahu Megan,

"Megan," panggilnya lagi tapi tetap saja gadis itu tak merespon,
Sean berdecak pelan sambil mencoba menggendong Megan ala bridal style.

"Merepotkan sekali," gerutunya sambil berlalu dari ruangannya menuju parkiran.

Dimobil Sean terus melirik kearah Megan yang sedang tertidur pulas,
"Apa dia mati?" Tanya Sean tak habis pikir pada Megan yang tak sedikitpun terganggu pada aktivitas yang Sean lakukan,
Setelah mengendarai mobil selama 10 menit ia menghentikan mobilnya dipinggir jalan, Sean kemudian memijit pelipisnya pelan, rumah gadis ini dimana? Batinnya frustasi,

"Megan..bangun,"

"Aku berpikir kau mati," sinis Sean karena gadis itu sama sekali tak memberikan tanda-tanda bahwa ia bangun tidur,
Sean berdecak pelan dan ide jahil muncul dikepala nya,

Stole The Bastard HeartWhere stories live. Discover now