Chapter 3

3.5K 585 56
                                    

Chapter 3

"Dokter Eggers baru datang sejam yang lalu?" Grace, karyawan klinik lainnya yang akan segera berganti shift dengan Hermione berseru kencang.

Hermione tertawa pelan. "Kecilkan suaramu." Hermione berseru dan memasukkan beberapa barangnya ke dalam tasnya.

Grace menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir kenapa ada dokter yang menyebalkan seperti dokter Eggers.

"Kalau begitu aku duluan ya." Hermione berseru, memakai jacket dan syalnya.

"Hati-hati ya." Grace berseru. "Atau bagaimana jika kau menunggu dokter Steven? Ia pasti tidak keberatan mengantarmu, jalanan sedang licin Hermione." Grace berseru dan mengedipkan matanya, tahu kalau dokter Steven suka pada Hermione.

Hermione hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Aku duluan, Grace."

.

Hermione tahu seperti ada yang mengikutinya. Tapi terlalu sulit baginya untuk benar-benar menghadap ke belakang dan melihat siapa yang mengikutinya. Setiap ia menoleh ia tidak melihat siapapun yang mencurigakan, jadi ia tetap berjalan menuju ke rumahnya.

Hermione berusaha tidak memikirkan hal yang tidak-tidak, ia berusaha untuk fokus pada jalan di depannya atau ia akan tergelincir dan terlihat seperti orang bodoh.

Hermione bisa melihat rumah kecil yang ditempatinya selama lima tahun belakangan ini dan ketika ia menoleh ke belakang tidak ada orang sama sekali. Hermione menghela nafasnya dan mengeluarkan kuncinya dari dalam tas.

Ia baru akan membuka pintu rumahnya saat ia merasakan ada seseorang di belakangnya. Hermione berbalik dan akhirnya menemukan siapa yang mengikutinya dari tadi.

"Granger." Pria itu berseru, pipinya merah dan uap keluar dari mulutnya. Entah sudah berapa lama ia di luar.

"Apa yang kau inginkan?" Hermione bertanya.

"Di luar dingin sekali, boleh aku masuk?" Draco bertanya pelan.

Hermione membuka pintu rumahnya tapi kemudian masuk ke dalam dan langsung menutup pintu tanpa membiarkan Draco masuk.

.

Hermione bersandar di pintu. Ia tidak boleh membiarkan Draco masuk, jika ia membiarkan pria itu masuk siapa yang tahu apa yang dilakukannya? Apa yang akan ia sendiri lakukan? Hermione terdiam sesaat dan memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Tapi di luar sangat dingin, dan pria itu hanya menggunakan jacket tipis. Hermione tidak yakin apa yang harus dilakukannya, ia lihat sendiri bagaimana tadi pipi dan hidung pria itu merah karena dingin, ia juga terus menggerak-gerakkan kakinya karena kedinginan.

Hermione menghela nafasnya. Ia hanya akan membiarkannya masuk sebentar, membiarkan pria itu menghangatkan dirinya di depan perapian dan membuatkannya teh, atau menyuruhnya membuat teh sendiri.

Hermione berbalik dan membuka pintu.

Ia menemukan pria itu masih berdiri di tempat yang sama seperti tadi, tapi kali ini ia tersenyum padanya.

"Masuklah." Hermione berseru, ia menggeser tubuhnya sedikit agar Draco bisa masuk.

"Terimakasih, Granger." Draco berseru, ia masuk ke dalam dengan cepat, membuka sepatunya, kemudian berjalan ke arah perapian dan seketika menyalakannya dengan sihir.

Hermione hanya bisa menghela nafasnya dan berdiri dalam diam, ia menutup pintu dan berjalan ke dapur, membuatkan teh untuk pria itu.

.

Unbreak MeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant