Chapter 5

3.2K 555 69
                                    

Chapter 5

Draco duduk di hadapan Hermione, menunggu perempuan itu membuka mulutnya dan menjelaskan apa yang terjadi, tapi seketika itu juga Draco tahu Hermione akan berbohong, Hermione mengepalkan tangan kananya tapi memasukkan ibu jarinya ke dalam kepalan tangannya, tanda ia akan berbohong.

Draco menahan dirinya, ia ingin mendengar apa kebohongan yang akan disampaikan Hermione kepadanya.

"Aku mengalami kecelakaan." Hermione berseru, memulai ceritanya. "Aku mengalami kecelakaan saat perjalanan menuju ke rumah nenekku, saat kita liburan sebelum memasukki semester tujuh." Hermione menjelaskan. "Kakiku patah, orangtuaku membawaku berobat ke Singapura dan aku tidak punya waktu untuk menghubungimu, sudah. Hanya seperti itu."

Ekspresi wajah Draco tidak berubah sama sekali.

"Tidak bisakah kau mengarang sesuatu yang lebih meyakinkan?" Draco bertanya, ia mengeluarkan tongkatnya dari sakunya.

Hermione langsung panik begitu melihat tongkat sihir pria itu. "No, Draco! Please No! Hargai privasiku."

"Legilimens." Draco berseru dan mengarahkan tongkatnya ke arah Hermione.

-Flashback-

Hermione duduk di bis menuju ke kota tempat neneknya tinggal. Kedua orangtuanya sudah tiba di sana kemarin dan ia tidak bisa ikut dengan mereka kemarin karena ia masih di tempat Draco sampai tadi pagi. Draco mengantarnya ke tempat Bis sebelum mereka berpisah untuk menghabiskan liburan bersama keluarga mereka masing-masing.

Hermione sedang fokus pada ponselnya, membalas pesan singkat dari Draco saat ia merasakan ada yang tidak beres dengan bis yang ia naikki. Ia melihat ke sekelilingnya dan menyadari kalau penumpang lainnya juga merasakan hal yang sama.

Supir bis yang mereka naikki menyetir dengan ugal-ugalan, ke kiri, ke kanan, dan sepertinya sudah melewati batas kecepatan. Tidak lama seorang pria berjalan dari belakang ke arah depan perlahan-lahan sambil berpegangan pada pegangan di atas menuju ke supir bis itu.

"Sir, apa kau bisa menyetir lebih berhati-hati?" Pria itu bertanya, tapi tidak mendapat respon dan supir itu terus menyetir sesuka hatinya.

Beberapa pria di bis itu juga akhirnya berjalan ke arah depan untuk meminta supir bis itu lebih berhati-hati tapi tidak digubris, supir bus yang mereka naikki malah mengumpat dan sama sekali tidak memperbaiki cara menyetirnya.

Hermione berdiri dan melihat ke arah belakang, ada beberapa anak kecil yang mulai terlihat panik dan berpegangan pada ibu mereka. Hermione berjalan ke depan, mendekat ke arah supir bis itu dan memintanya menyetir dengan baik tapi tidak mendapat respon yang baik.

Hermione melihat ke sekelilingnya dan memutuskan ia harus menyelesaikan ini sebelum keadaan menjadi lebih buruk. Ia baru akan menggumamkan mantra saat bis yang mereka naikki menabrak sesuatu yang besar dan keras, membuat seluruh tubuh Hermione terpental ke depan, ia ingat beberapa serpihan kaca menusuk kulitnya, ia ingat kakinya terpentuk seuatu yang besar dan setelah itu ia tidak ingat apa-apa lagi.

-End Of Flashback-

"Hermione." Draco berseru pelan dan menjatuhkan tongkatnya karena Hermione mendorongnya sekuat tenaga.

"Tidak bisakah kau pergi?" Hermione bertanya kesal, keringat sebesar-besar biji jagung ada di keningnya, menandakan ia berusaha keras melawan sihir Draco.

Hermione mengambil tongkat jalannya yang ia letakkan di samping sofa yang ia duduki dan bangun dari kursi yang ia duduki.

"Apa yang terjadi padamu setelah itu?" Draco bertanya pelan, ia berdiri terpaku di tempatnya.

Unbreak MeWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu