Chapter 14

2.3K 354 15
                                    

Chapter 14

Hermione berbaring di kasur yang ada di ruangan itu. Ruangan di satu rumah sakit sihir yang sudah beberapa hari ditempatinya dengan alasan observasi. Ia tidak yakin berapa lama ia harus bertahan di sini ketika tidak ada yang berubah dari keadaannya.

"Hermione." Draco berseru pelan saat ia memasuki ruangan yang ditempati Hermione itu.

"Iya?" Hermione bertanya bingung. Draco bilang ia akan bicara dengan Healer yang memang sudah sering menangani tentang kasus serupa, tapi Hermione sudah melewati ini sebelumnya dan ia tahu hasilnya tidak akan banyak berubah.

Draco tidak mengatakan apa-apa. Ini sudah Healer ketiga yang mereka datangi dan lagi-lagi tidak ada hasil. Ia yang tadinya duduk di kursi di samping tempat tidur Hermione bangun dan berbaring di sisi sempit kasur itu.

Hermione menggeser tubuhnya dan memiringkan tubuhnya sendikit agar Draco bisa berbaring di sana. "Ada apa?" Hermione bertanya pelan saat ia menyadari ekspresi wajah Draco tidak begitu baik.

Draco lagi-lagi tidak mengatakan apa-apa, ia menghela nafasnya dan menarik Hermione ke dalam pelukkannya.

"Apa itu artinya kita bisa pulang sekarang?" Hermione bertanya.

Draco mengangguk pelan. "I'm sorry." Draco berbisik pelan dan mencium pipi Hermione lembut.

Hermione tahu kenapa Draco mengatakan itu padanya. "It's okay." Hermione menepuk-nepuk pundak Draco lembut.

Alasan kenapa Hermione akhirnya berhenti melakukan terapi dan mencari pengobatan pertama kali bukan karena ia menyerah, sama sekali tidak. Ia menyerah bukan karena ia lelah atau ia tidak lagi punya semangat untuk melakukan terapi dan sebagainya.

Ia berhenti karena semua hal itu membuat semua orang disekitarnya kering.

Setiap ia memulai terapi baru, kedua orangtuanya dan teman-tenannya akan berharap, mereka akan berharap sangat tinggi, tapi kemudian terapi itu gagal, baik kakinya ataupun sihirnya tidak membaik dan tidak kembali.

Begitu terus.

Dan meskipun Hermione juga tidak kalah kecewanya dengan mereka, melihat orang-orang disekitarnya kecewa memberinya perasaan sedih yang mendalam.

Dan itulah yang membuatnya akhirnya memutuskan berhenti mencoba.

Hermione menarik nafasnya panjang sambil mengelus lembut kepala Draco. Ia tidak ingin Draco juga mengalami itu semua seperti orangtua dan teman-temannya dulu. Hermione tahu sedikit banyak itu akan mempengaruhi hubungan mereka. Draco akan sedih dan kecewa setiap jenis terapi yang mereka coba gagal, ia akan menyalahkan banyak orang dan Hermione tahu tidak perlu waktu lama bagi pria itu untuk mengeluarkan tempramen terburuknya

"Kita harus berberes sebelum pulang." Hermione berseru dan berusaha bangun dari kasur itu.

Draco mengangguk. "Barusan Mum menghubungiku." Draco berseru.

Hermione yang sudah berdiri dan baru akan mengganti bajunya langsung melihat ke arah Draco. Hermione sendiri setiap hari selalu menghubungi ayahnya untuk mengetahu keadaannya. Satu hari sebelum ia masuk ke rumah sakit ini ia juga sudah mengunjungi ayahnya yang masih dalam perawatan dan observasi khusus.

"Lalu?" Hermione bertanya, tidak bisa menahan dirinya untuk tidak khawatir.

Draco tersenyum. "Mum bilang hari ini Richard sudah bisa dipindahkan ke ruangan biasa dan mungkin dalam dua hari ia sudah bisa pulang."

Hermione menghela nafasnya lega.

"Bagaimana jika kita berkunjung hari ini?" Draco bertanya, hari masih siang dan mereka punya banyak waktu untuk datang ke tempat ayah Hermione dirawat sebelum pulang.

Unbreak MeWhere stories live. Discover now