Chapter 15

2.1K 340 39
                                    

Chapter 15

Draco duduk di hadapan Healer Shephard yang sedang menatapnya dengan tatapan agak jengkel.

"Aku ingat waktu itu aku bilang kalau kau bisa ambil cuti dua minggu kemudian setelah itu kau bisa menghubungiku lagi jika kau mau menambah cutimu." Healer Shephard memberitahu.

Draco hanya bisa tersenyum.

"Tapi kau baru muncul lagi setelah dua bulan." Healer Shephard berseru jengkel.

Draco tersenyum lebih lebar. "Maafkan aku." Draco berseru.

"Jelaskan apa alasanmu." Healer Shephard memberi perintah.

"Well..." Draco memulai. Ia kemudian memberitahu kalau ia bertemu dengan Hermione, berusaha memulai kembali hubungan mereka, membawa Hermione ke London dan menata ulang beberapa hal dalam hidup mereka. Secara singkat tentu saja.

Healer Shephard menghela nafasnya, ia sedikit lega sekarang. Draco tidak akan lagi bekerja seperti maniak, ia sudah punya tujuan dan alasan untuk melakukan hal yang lebih baik. Bukannya Healer Shephard tidak suka Draco yang pekerja keras, hanya saja ia tahu kalau selama ini Draco bekerja untuk mengisi kekosongan dalam hidupnya.

Dan sekarang, ketika ia sudah punya tujuan dan alasan yang lebih baik, Healer Shephard bisa turut bahagia untuk karyawan dan sekaligus anak didiknya yang paling ia banggakan.

Draco kemudian mengeluarkan sesuatu dari sakunya lalu meletakkan benda itu di meja.

Healer Shephard melihat benda itu dan menyadari kalau itu adalah undangan pernikahan.

"Aku tahu anda sibuk, tapi aku dan Hermione akan sangat senang kalau anda datang." Draco berseru dan mendorong undangan itu lebih dekat ke arah Healer Shephard.

.

Hermione berdiri di samping ayahnya dengan tongkatnya. Tangan kirinya memegang tongkatnya dan tangan kanannya digenggam ayahnya erat di lengannya. Mereka berdua sedang berlatih berjalan di dalam kapel kecil tidak jauh dari rumah orangtua Hermione.

Hari pernikahan Hermione dan Draco hanya tinggal dua hari lagi dan sementara hampir semua urusan terkait acara pernikahan mereka telah diselesaikan dengan baik, Hermione masih merasa gugup. Ia tidak tahu apa ia bisa berjalan ke altar ditemani ayahnya tanpa membuat dirinya terlihat seperti idiot.

Memang jumlah orang yang akan menghadiri pernikahan mereka sangat sedikit. Tidak sampai lima puluh orang, hanya orang-orang terdekat Hermione dan beberapa teman dan kenalan Draco.

"Kau akan baik-baik saja." Richard berseru begitu ia menyadari kalau Hermione melamun lagi.

Hermione tersenyum. "Ayo kita coba lagi, Dad." Hermione berseru dan mereka berjalan lagi kembali ke ujung pintu untuk mencoba berjalan lagi.

.

Hermione berdiri di depan pintu gereja bersama ayahnya. Ginny dan Lavender berdiri tidak jauh di depannya, mereka berdua bertugas sebagai bridesmaid di pernikahannya yang sederhana ini. Victorie dan Teddy bertugas sebagai flower boy and girl.

Richard berdiri gugup di samping Hermione. "Kau akan melakukannya dengan baik, Dad." Richard menggenggam lengan ayahnya erat dan mencium pipinya lembut.

"It's time." Lavender melirik ke arah Hermione dan Richard.

Hermione dan Richard mengangguk serempak.

.

Draco langsung membalikkan badannya begitu mendengar suara pintu kapel itu dibuka.

Tidak banyak yang diundang ke pernikahan mereka. Kursi di kapel itu bahkan tidak terisi setengahnya. Tapi semua yang datang adalah orang-orang terdekat mereka dan itu jauh lebih baik.

Unbreak MeUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum