Journal Of Exaudi [Finished]

Chapter 17

Aku mendengar kembali apa yang diceritakan oleh mereka. Mereka yang masih tetap hidup untuk menceritakan kisah ini, kisah seorang anak manusia yang mengalami penderitaan yang hebat di dalam hidupnya. Dan dia mampu bertahan sampai sejauh ini. Sungguh luar biasa tulisan takdir yang diciptakan Tuhan kepada Exaudi, dan jujur saja jikalau aku berada di posisinya aku tidak akan tahan barang satu haripun.

Setelah kesedihan yang tak berkesudahan, maka hal yang ditunggu berikutnya adalah masa-masa kebahagian. Pencarian akan orang yang tepat untuk membahagiakan dirinya akhirnya usai sudah. Dia sudah meyakinkan hatinya yang keras namun terlampau rapuh itu untuk memilih gadis itu. Dia adalah Tiara. Dia yang yakin Tiara sebagai pengganti Arman di hatinya.

Setelah Exaudi mengungkapkan segala hal yang membuatnya menjadi sedih dan murung, sebuah beban yang berat seperti terangkat dari pundaknya. Dan itu semua karena Tiara mau mendengarkan dia dan sanggup menenangkan hatinya yang sedang bersedih itu.

Bukan kali ini saja Tiara mampu menenangkan perasaan Exaudi yang sedang terluka seperti ini. Berulang kali Tiara menjadi tempat curahan hatinya, dan berulang kali juga Tiara memberinya nasehat yang akhirnya menghantarkan Exaudi seperti sekarang. Dan benar apa yang diungkapkan oleh pepatah, dibalik seorang lelaki hebat pasti ada wanita hebat yang berada di belakangnya.

Dan wanita itu adalah Tiara. Wanita itu yang sejak dulu memberikan perhatiannya kepada Exaudi, yang selalu ada di masa kelam dan cerahnya. Serta berkat wanita itu pula, dia dapat menjadi pribadi yang baik seperti sekarang. Semua yang sudah terjadi di hidupnya ini tak lepas dari peran Tiara di dalamnya.

Namun Exaudi selama ini terlalu menutup mata akan peran Tiara itu. Dan dia seringkali melupakan Tiara ketika dimasa kejayaannya dahulu. Ketika semua dirasakan baik-baik saja oleh Exaudi. Sampai akhirnya kini dia sadar, bahwa orang yang selama ini selalu berada di sisinya hanyalah seorang Tiara, bukan yang lain.

Ada secercah harapan yang muncul di hatinya. Secercah harapan yang mengatakan bahwa masih ada orang yang mencintainya dengan sepenuh hati dan tulus tanpa meminta sebuah balasan. Seseorang yang selama ini memberikan sepenuh jiwa raganya untuk membantu dirinya untuk tumbuh dan berkembang. Dan seseorang itu tetap setia sampai detik ini dan dia bersyukur untuk hal itu.

Dengan air yang mengalir dari lautan kasih sayang, serta dipupuk dengan pengorbanan dan kebaikan. Tunas yang sempat mati itu akhirnya mampu bertahan menghadapi hembusan badai dan terpaan ombak sakit hati dan penghianatan yang sudah terjadi di dalam diri Exaudi, dan itu semua terjadi lagi-lagi berkat Tiara.

Perasaan itu akhirnya mengalir menjadi tindakan-tindakan manis yang dilakukan layaknya seorang pria yang sedang jatuh cinta kepada seorang wanita. Tindakan itu adalah perhatian. Sedikit demi sedikit, Exaudi memperhatikan Tiara secara lebih. Lebih dari yang pernah dilakukan sebelumnya ketika dia menganggap Tiara hanyalah teman biasa baginya.

Dan sikap Tiara juga menunjukkan bahwa dia senang diperhatikan oleh Exaudi sedemikian rupa. Dia selalu tersenyum ketika lelaki itu memanggil namanya, dan dia juga selalu bahagia untuk selalu dekat bersamanya. Perhatian yang diberikan oleh Exaudi juga sangatlah manis, begitulah menurutnya.

Namun. Jauh di lubuk hati Tiara tersimpan rasa tidak enak dan ketidaknyamanan. Tiara menceritakan padaku, bahwa semenjak Exaudi bercerita di danau dengannya kala itu. Keesokannya pria itu berubah menjadi sangat manis padanya, dia merasakan ada sebuah kejanggalan yang pada saat itu tidak tau dari mana asalnya namun dia tetap menyembunyikan apa yang ada di dalam hatinya itu sampai saatnya akan dikeluarkan nanti.

Tapi, ya namanya juga manusia. Setiap manusia pasti punya batasan untuk semua aspek di dalam kehidupannya. Batasan itu bukanlah sesuatu yang dibuat-buat namun hadir dengan sendirinya. Dan batasan itu kini sudah dilalui jauh oleh Exaudi dengan segala perhatiannya yang diberikan kepada Tiara.